Manado, sudara.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat ada 12 ribu warga mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Sebaran pengungsian ada di 3 daerah.
Kepala BPBD Sulut Adolf Tamengkel menuturkan dampak dari erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang Sitaro menyebabkan 12 ribu warga mengungsikan diri. Pihaknya mencatat data tersebut sudah termasuk warga yang melakukan evakuasi secara mandiri.
“Totalnya ada 12 ribu yang dari pulau ruang sendiri dari Gunung Ruang Ruang Desa Pumpete dan Desa Leingpatehi 895 jiwa sudah tertangani semua (terevakuasi),” kata Adolf.
Adolf menuturkan untuk sebaran pengungsian berada di 3 daerah dengan rincian Kabupaten Kepulauan Sitaro itu sendiri, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung. Dirinya melanjutkan, sebaran itu, sudah termasuk evakuasi yang dilakukan tim penanganan bencana dan evakuasi mandiri.
“Ada juga di Siau (Kabupaten Sitaro), Bitung di keluarga – keluarga mereka dan disana juga di Bitung ada penampungan (tempat pengungsian), Likupang Barat dan Likupang Timur (Kabupaten Minut) juga banyak yang berasal dari Tagulandang (tinggal di area Minut),” tungkasnya.
Adolf menceritakan terdapat kisah unik saat proses evakuasi warga. Kata dia, ada warga yang melakukan evakuasi mandiri dengan bersembunyi ke dalam hutan, akibatnya warga tersebut, sulit mendapatkan bantuan dari Posko induk di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang.
“Bantuan disana terpenuhi semua. Hanya ada yang mengungsi ke hutan tapi sudah di cari oleh tim yang ada di Tagulandang,” paparnya.