Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
Berita

Kapal Bimasena Evakuasi 41 Korban Erupsi Gunung Ruang Basarnas Akan Tambah Personil 

1699
×

Kapal Bimasena Evakuasi 41 Korban Erupsi Gunung Ruang Basarnas Akan Tambah Personil 

Sebarkan artikel ini

Gunung Ruang

Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Manado Jandry S Paendong saat berada di Kapal Bimasena (Dok: Istimewah)
Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Manado Jandry S Paendong saat berada di Kapal Bimasena (Dok: Istimewah)
Example 468x60

Manado, sudara.id – Kapal Bimasena milik Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado evakuasi 41 korban erupsi Gunung Ruang dari Kecamatan Tagulandang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Personil kapal akan tambah untuk penyisiran korban lainnya.

Kepa Kantor Basarnas Manado, Monce Brury mengatakan kapal Bimasena telah mengevakuasi 41 korban erupsi Gunung Ruang Kamis (18/4). Ia menuturkan terdapat warga binaan, pegawai lapas dan masyarakat di Pulau Tagulandang dalam proses evakuasi kemarin.

Example 300x600

“Terdapat 11 orang pegawai lapas, 17 orang warga binaan dan 13 masyarakat di Kecamatan Tagulandang. Seluruh penumpang Onboard,” ujarnya, Kamis (18/4/2024).

Baca juga:   Pendaki Wanita Terjatuh dan Cedera di Gunung Klabat Minut, Tim SAR Lakukan Evakuasi

Monce mengungkapkan kapal Bimasena melakukan proses evakuasi dari Pelabuhan Ferry Minanga di Pelabuhan Tagulandang pukul 11.43 Wita dan sampai di Pelabuhan di Desa Munte, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sekitar pukul 15.00 di harinya yang sama.

“(Evakuasi) Bimasena gerak dari pelabuhan Ferry Minanga Tagulandang tujuan Pelabuhan Likupang, Desa Munte Minut,” tungkasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Manado Jandry S Paendong mengatakan Basarnas akan melakukan proses penyisiran di Pulau Tagulandang, Kecamatan Tagulandang. Menurut Jandry hal itu dilakukan mengantisipasi adanya masyarakat saat melakukan evakuasi mandiri tersesat karena panik.

Baca juga:   BSG dan OJK Gencar Edukasi Keuangan Sejak Dini

“Kenapa kita menggunakan perahu karet karena masyarakat yang melakukan evakuasi mandiri ada yang sudah tidak tahu arahnya kemana akibat dari letusan gunung api dan material-material batu-batu kecil yang jatuh sehingga masyarakat kocar kacir mencari jalan evakuasi,” tuturnya.

Jandry mengungkapkan Tim yang berada di kapal Bimasena akan ditambah jumlah  personil untuk memperkuat kekuatan tim. Ia menjelaskan penambahan personil sudah sesuai arahan dari pimpinan untuk melakukan proses evakuasi.

Baca juga:   Remaja Asal Manado Tewas Gegara Jatuh Saat Turun Dari Puncak Gunung Soputan 

“Untuk personil yang ada di Kapal Bimasena dari ABK dan Rescue ada kira-kira 20 lebih. Sesuai arahan pimpinan kita akan menambah personil kekuatan seperti Alut laut, perahu karet juga kami butuhkan lagi, agar proses evakuasi lebih maksimal,” jelasnya.

Example 300250 Example 300250 Example 300250
Example 120x600
Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *