Manado, SUDARA.ID – KPU Sulut berhasil menorehkan Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2024 diangka 82% melebih target ditingkat Nasional. Torehan itu, diharapkan bisa terulang di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur atau Pilkada 2024.
Anggota KPU Sulut Awaludin Umbola saat menghadiri sosialisasi tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2024 ke Organisasi Kepemudaan di Hotel Grand Puri Manado, pada Jumat (28/6), mengatakan 82% capaian partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 melebihi target nasional berkat bantuan semua pihak.
“Kerja-kerja pada Pemilu kemarin yang sudah kita kerjakan sampai mencapai 82% menurut saya tidak semata-mata kerja dari penyelenggaraan pemilu. Partai politik, organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, TNI-Polri, perannya sangat penting,” ujarnya, Jumat (28/6/2024).
Umbola berharap capaian tersebut bisa terjadi kembali di pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2024. Menurutnya, meski KPU RI belum menentukan target partisipasi pemilih ditingkat nasional untuk Pilkada 2024, angka 82% akan bisa memenuhi target nasional nantinya.
“Kita belum (menentukan target partisipasi pemilih). Mungkin tidak akan jauh dari Range Nasional di angka 75%-77%, angka partisipasi nasional (saat Pemilu 2024). Jadi kita kurang menunggu arahan dari pimpinan kami KPU RI terkait dengan konsolidasi tingkat partisipasi,” ujar Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Provinsi Sulut.
Lebih lanjut, pihaknya optimis akan mencapai target nasional karena terlihat saat perekrutan petugas Pantarlih. Ia mengatakan, peminat untuk menjadi petugas Pantarlih saat proses perekrutan melebihi kuota yang dibutuhkan se-Sulut sebanyak 7.582 orang.
“Berarti masyarakat, tahu, paham, akan berjalan dan mau terlibat, mau memberi diri kepada penyelenggara pemilu untuk memastikan data, validasi, terkonsolidasi secara baik pada masyarakat,” ungkapnya.
Umbola berharap KPU bersama-sama Pemerintah, TNI-Polri, organisasi kepemudaan dan masyarakat dapat bahu-membahu mendorong masyarakat terlibat disetiap tahapan Pilkada 2024. Terlebih, saat ini tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih tengah berlangsung dan tahapan tersebut penting untuk menentukan jumlah pemilih saat pemilihan nanti.
“Karena target partisipasi bukan hanya saat hari H, tapi bagaimana partisipasi disetiap tahapan,” terangnya.
“Salah satunya berharap output yang kita hasilkan, data yang ada betul-betul bisa di pertanggungjawaban, data yang artinya kita akan gunakan pada Pemilu dan tidak bermasalah setelahnya,” tambahnya.