Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
Berita UtamaNasionalPolitik

Jokowi Ketum PSI, Pengamat: Bukan Lagi Partai Anak Muda

×

Jokowi Ketum PSI, Pengamat: Bukan Lagi Partai Anak Muda

Sebarkan artikel ini
Direktur eksekutif Political Public and Policy Studies (P3S), Dr Jerry Massie MA PHD. (Foto: Ridho L Tobing)
Direktur eksekutif Political Public and Policy Studies (P3S), Dr Jerry Massie MA PHD. (Foto: Ridho L Tobing)
Example 468x60

Manado, SUDARA.ID – Direktur eksekutif Political Public and Policy Studies (P3S), Dr Jerry Massie MA PHD, menyampaikan sorotan tajamnya, bila sosok mantan Presiden RI, Joko Widodo yang digadang-gadang akan mengikuti kontestasi Pemilu Raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum partai yang saat ini dipimpin oleh Sang Putra, Kaesang Pangarep, sebagai representasi politik bagi anak muda Indonesia.

Jerry menyampaikan, bila Jokowi pimpin PSI, partai tersebut tidak lagi bisa di klaim sebagai representasi anak muda.

Example 300x600

“Partai PSI yang awalnya didirikan untuk menjadi corongnya anak muda, dan yang pengurusnya juga rata-rata anak muda kini mulai begeser,” ucap Jerry, di salah satu Rumah Kopi di bilangan Sario, Kota Manado, Rabu (18/6/2025).

Baca juga:   KPU Sulawesi Utara Tetapkan Hasil Rekapitulasi Suara Pemilihan Gubernur 2024

“PSI akan bikin kejutan dimana dipimpin seorang kakek yang usianya sudah di atas 60 dan partai ini tak lagi partai anak muda,” lugas Jerry.

Ungkapan pesimis juga diungkap Jerry, bila Jokowi pimpin PSI, mengingat pengalaman politik yang dalam perhelatan pemilu sebelumnya, tidak mampu menembus ambang batas parlemen, meskipun nama Jokowi telah digaungkan.

“Partai yang punya ambisi lolos senayan dengan mendeklarasikan PSI partai milik Jokowi tak juga mengangkat branding partai ini. Nasibnya tragis tak sampai 4 persen dan gagal melangkah ke Senayan,” ujarnya.

Sorotan tajam juga disampaikannya, terkait percaturan politik yang berusaha dimainkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dalam menggalang kedigdayaan politik di Indonesia.

Baca juga:   Presiden Jokowi: Saya Senang Sekali ke Sulawesi Utara, Apalagi ke Bitung

“Awalnya Jokowi menyebut akan membentuk partai Super Tbk, hanya sebuah muslihat dan penuh tipuan politik. Buntutnya tak ada partai Raja Ngibul ini,” sergah Jerry.

Menurutnya, bila periode ini Jokowi pimpin PSI, akan memberi preseden terkait adanya ‘kudeta’ politik terhadap kepemimpinan Sang Putra.

“Makin kemari, ambisi Jokowi merebut partai yang kini digawangi anaknya Kaesang cukup besar. Bagi saya semacam kudeta politik dalam keluarga. Kalau gentleman bikin partai baru, kayak Megawati saat membentuk PDIP, Presiden ke-6 Soesilo Yudhoyono dengan Partai Demokratnya serta Prabowo yang mendirikan Partai Gerindra. Jokowi tak akan mampu seperti itu karena kemampuannya sangat minim dan standar,” tantang Jerry.

Baca juga:   Olly Dondokambey Terima Penghargaan Pena Emas di Puncak HPN 2024

“Lantaran gagal kudeta 3 partai lalu, kini Jokowi cari cara gampang yakni duduki posisi Ketum PSI,” imbuhnya.

Namun, menurut pengamatannya, Jokowi memiliki agenda lain, bila memimpin PSI. “Memang agak sulit jika pun Jokowi jadi Ketua Partai, tetap saja tak akan mendongkrak popularitas partai ini. Tapi disisi lain dia ingin mencalonkan Gibran melalui partai PSI,” lontarnya.

Sebagaimana dilansir Tempo, forum demokratis internal PSI untuk memilih pemimpin tertinggi partai, sebagai Ketua Umum, akan digelar pada 12-19 Juli 2025 mendatang, dan hasilnya akan diumumkan pada 19 Juli 2025 dalam Kongres PSI yang digelar di Solo.

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *