Manado, sudara.id – Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) menggelar program MPR-RI Goes to Campus di Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dengan mengangkat tema penting: “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”.
Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi generasi muda kampus untuk memahami tantangan global perubahan iklim dan pentingnya peran transisi energi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNSRAT, Prof. Ir. Arthur Gehart Pinaria, MP, Ph.D, yang mewakili Rektor UNSRAT. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa perubahan iklim bukan lagi isu masa depan, melainkan kenyataan yang sudah dihadapi dunia saat ini.
“Tema ini sangat relevan di tengah tantangan nyata seperti cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, hingga kerusakan lingkungan. UNSRAT berkomitmen mendukung upaya transisi energi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujar Prof. Pinaria dalam keterangannya pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Unsrat Wisuda 1292 Mahasiswa: Rektor Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan
Ia juga mendorong mahasiswa untuk mengambil peran sebagai agent of change dalam membangun kesadaran publik terhadap energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk terus merawat bumi, menjaga Indonesia, dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.
Dr. Eddy Soeparno: Transisi Energi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Hadir sebagai narasumber utama, Wakil Ketua MPR-RI, Dr. Eddy Soeparno, SH, MH, mengangkat subtema “Menyambut Pertumbuhan Ekonomi Tinggi yang Berkelanjutan: Urgensi Transisi Energi”.
Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa Indonesia perlu segera beralih ke energi yang lebih bersih dan terbarukan guna menjaga daya saing ekonomi serta memenuhi komitmen pengurangan emisi karbon.
UNSRAT Lantik Anggota Senat Baru FISIP, Tegaskan Komitmen Tata Kelola Akademik
“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berarti jika tidak beriringan dengan keberlanjutan. Transisi energi bukan hanya kebutuhan lingkungan, tetapi juga kebutuhan ekonomi dan geopolitik,” tegas Eddy Soeparno.
Ia juga menyoroti peran generasi muda dalam mendorong kebijakan energi yang lebih progresif, sekaligus menjadi penggerak inovasi dalam sektor energi terbarukan di masa mendatang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya MPR-RI dalam memperkuat pemahaman kebangsaan dan memperluas literasi publik terhadap isu-isu strategis nasional melalui pendekatan edukatif di kalangan mahasiswa dan civitas akademika. Mz

















