Jakarta, sudara.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Cisco resmi meluncurkan Indonesia Sovereign Security Operations Center (SOC), pusat operasi keamanan siber pertama di Indonesia yang mengadopsi platform Splunk Cloud dan Enterprise Security. Keberadaan Sovereign SOC ini menjadi tonggak baru dalam upaya memperkuat ketahanan dan kedaulatan digital nasional.
SOC ini dirancang untuk memberikan deteksi ancaman secara real-time berbasis AI, pemantauan sistem hybrid dan multi-cloud, serta kepatuhan penuh terhadap regulasi kedaulatan data Indonesia. Solusi ini ditujukan tidak hanya untuk instansi pemerintah dan perusahaan besar, tetapi juga untuk mendorong keamanan siber di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
“Semua yang terkoneksi harus terproteksi,” tegas Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison dalam keterangannya pada Rabu, 27 Agustus 2025.
“Melalui kolaborasi ini, kami menghadirkan proteksi strategis bagi infrastruktur digital Indonesia, sekaligus memberdayakan masyarakat dan mendorong ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.”
Peluncuran Sovereign SOC ini hadir di tengah meningkatnya ancaman siber di Indonesia. Menurut data Cisco Cybersecurity Readiness Index, 91% perusahaan di Indonesia mengalami insiden keamanan dalam 12 bulan terakhir. Dengan solusi berbasis Splunk yang telah memenuhi standar SOC 2 compliance, Sovereign SOC menawarkan kemampuan pertahanan terpusat yang mumpuni.
Tri Kembali Hadirkan H3RO 6.0: Cetak Generasi Baru Pro Player Esports Indonesia
“Sovereign SOC adalah fondasi penting untuk masa depan digital Indonesia yang aman dan tahan terhadap serangan siber,” ungkap Dave West, President dan SVP of Global Specialists Cisco. “Kami percaya inisiatif ini mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui transformasi AI yang aman dan beretika.”
Bangun Talenta, Perkuat Ketahanan Nasional
Sejalan dengan peluncuran SOC, Indosat dan Cisco juga mengumumkan komitmen melatih satu juta talenta digital Indonesia di bidang jaringan dan keamanan siber hingga tahun 2030. Program ini akan diperkuat oleh jaringan Cisco Networking Academy yang saat ini telah menjangkau lebih dari 500.000 peserta di 200+ institusi di Indonesia.
Selain itu, Sovereign SOC juga akan berfungsi sebagai Cyber Resilience Labs – pusat pelatihan praktis yang menyediakan simulasi serangan, pelatihan industri, dan kesiapan menghadapi ancaman digital bagi pemerintah, pelaku industri, hingga akademisi.
“Melalui pelatihan dan teknologi, kami ingin membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan siber yang relevan, sekaligus meningkatkan ketahanan digital bangsa,” tambah Vikram Sinha.
Fokus pada UKM dan Inklusi Digital
Sovereign SOC tidak hanya ditujukan untuk organisasi besar, tetapi juga dirancang untuk membantu lebih dari 10.000 UKM dalam meningkatkan pengelolaan dan perlindungan data digital mereka. Layanan keamanan terkelola dari Cisco akan dihadirkan dalam bentuk yang terjangkau dan mudah diakses, sejalan dengan misi membangun ekosistem digital yang inklusif.
Studi menyebutkan bahwa peningkatan keterampilan digital dasar dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan PDB Indonesia, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi digital nasional.
Menuju Kedaulatan Digital Berbasis AI
Sovereign SOC juga disiapkan untuk mendukung pengembangan AI generatif dan Large Language Models (LLM) di Indonesia dengan pendekatan yang aman, etis, dan sesuai regulasi. Hal ini melengkapi upaya Indosat dan Cisco dalam membangun fondasi digital nasional yang berdaulat dan tahan terhadap dinamika ancaman global.
Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan Fitur AI Anti-Spam dan Anti-Scam untuk Lindungi Pengguna Digital
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, kolaborasi ini akan terus mendorong sinergi antara sektor publik dan swasta, membentuk kerangka kerja nasional keamanan siber, serta menerapkan praktik global terbaik yang disesuaikan dengan konteks lokal. Mz

















