Manado, SUDARA.ID – Cuaca ekstrem yang mendominasi langit Sulawesi Utara dengan curah hujan yang tinggi sejak pekan pertama bulan Desember ini, mendesak Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus untuk mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi berbagai potensi bencana Hidrometereologi, seperti banjir dan tanah longsor, ditengah meningkatkannya mobilitas aktivitas masyarakat Sulut di bulan yang dipadati dengan berbagai kegiatan Ibadah perayaan Natal serta persiapan menyongsong Tahun Baru 2026.
Setelah pekan lalu (4/12), membahas kondisi cuaca ekstrem ini bersama Forkopimda, Instansi dan Jajaran SKPD Pemprov Sulut, hari ini, Senin (8/12/25), di Halaman Kantor Gubernur Sulut, Gubernur Yulius Selvanus memimpin langsung Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana, guna memastikan kekuatan personel dan ketersediaan peralatan yang disiagakan dalam menghadapi berbagai kemungkinan dampak resiko yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.

Pada gelar apel yang juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Victor Mailangkay tersebut, Gubernur Yulius Selvanus dalam arahannya meminta aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk menggelar patroli rutin siaga bencana, dan meminta semua pihak, lintas sektor dan instansi untuk saling berkoordinasi secara intens, seraya secara berkala memastikan kesiapan para personel berikut dengan logistiknya.
“Saya meminta semua pihak untuk memperkuat koordinasi, menyiapkan personel dan logistik yang memadai, serta melakukan patroli rutin guna mencegah dan menangani potensi bencana seperti banjir dan longsor,” ucap Gubernur.
Mengingat waktu terjadinya bencana tidak dapat diprediksi pasti, Gubernur menegaskan betapa krusialnya kesiapsiagaan ini, khusus bagi masyarakat, agar selalu waspada dan bijak dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Tidak hanya aparat, saya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak memaksakan aktivitas saat cuaca tidak aman,” pesan Gubernur Yulius.
Gubernur mengatakan, bahwa semua persiapan ini dilakukan pemerintah untuk memastikan keamanan serta keselamatan warga Sulut dalam beraktivitas ditengah berbagai agenda kegiatan di penghujung tahun 2025.
“Tujuan kita sederhana, pastikan Sulawesi Utara tetap aman, tertib, dan terlindungi bagi seluruh masyarakat, sebab, saya selalu percaya, kesiapsiagaan adalah payung terbaik sebelum badai datang,” gugah Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga mengharapkan kolaborasi aktif dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) dalam memastikan layanan informasi cuaca berjalan optimal dan terpadu, dalam mendukung kelancaran aktivitas masyarakat selama Nataru, khususnya terkait pengumuman peringatan cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara, dengan potensi terjadinya bencana Hidrometereologi.
“Dukungan dan informasi berkelanjutan dari BMKG sangat kita harapkan untuk memudahkan langkah-langkah pencegahan,” ucap Gubernur.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Rapat Koordinasi Teknis Meteorologi dan Persiapan Posko Nataru 2025/2026, Rabu (3/12) pekan lalu, telah mempersiapkan sistem layanan secara berlapis, agar informasi yang disampaikan tetap andal, konsisten, dan mudah dipahami, dalam mendukung kelancaran transportasi, logistik, dan aktivitas publik menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pelaksanaan apel pagi tadi turut dihadiri Penjabat Sekretaris Daerah Tahlis Gallang, Forkopimda, dan pejabat teras Pemprov Sulut.
















