BeritaPolitik

Siti Atikoh Bantah Hoaks soal Penghapusan Bansos Jika Ganjar-Mahfud Menang

Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti pada acara Senam Ceria dan Line Dance Massal di Kawasan Megamas, Manado, Rabu (17/1/2024). IstimewaIstri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti pada acara Senam Ceria dan Line Dance Massal di Kawasan Megamas, Manado, Rabu (17/1/2024). Istimewa
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti pada acara Senam Ceria dan Line Dance Massal di Kawasan Megamas, Manado, Rabu (17/1/2024). Istimewa

Manado, SUDARA.ID – Siti Atikoh menjawab keraguan masyarakat terkait keberlanjutan program-program kerakyatan seperti Bantuan Sosial (Bansos). Ia menegaskan bahwa isu mengenai penghapusan bansos jika Ganjar-Mahfud menang adalah hoaks dan tidak benar. Pernyataan ini disampaikan oleh Istri Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam acara Senam Ceria dan Line Dance Massal di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (17/1/2024) pekan ini.

“Kemarin (16 Januari-red) ada pertanyaan dari masyarakat, katanya kalau Ganjar-Mahfud jadi pemenang, nanti bansos, PKH (Program Keluarga Harapan), KIS (Kartu Indonesia Sehat) itu akan dihilangkan, itu hoaks. Itu hoaks informasi yang digunakan untuk menyesatkan kita semua,” kata Siti.

Ia memastikan bahwa program kerakyatan yang sudah berjalan akan lebih terintegrasi dengan program lainnya dan lebih optimal di era Ganjar-Mahfud kelak.

“Justru Ganjar-Mahfud akan terus meningkatkan program-program yang pro rakyat. Akan mengoptimalkan tujuan penerima, seperti program terkait pendidikan. Kunci untuk meningkatkan SDM yang ada di masyarakat. Kunci untuk menanggulangi kemiskinan,” ujarnya.

Dalam program kerakyatan sebelumnya yang menggunakan banyak kartu, Ganjar-Mahfud berencana menyederhanakan birokrasi dan data dengan memperkenalkan KTP Sakti. Hal ini diharapkan memudahkan dan memastikan penyaluran program kerakyatan lebih mudah dan tepat sasaran.

“Selama ini masyarakat banyak sekali yang mengeluh. Kok saya tidak mendapat bansos, yang petani tidak mendapat pupuk bersubsidi. Dengan adanya KTP Sakti, datanya akan terintegrasi, dan itu akan membuat penyederhanaan dari penyalurannya karena cukup pakai KTP. Tidak usah pakai kartu-kartu lain tapi cukup 1 kartu, sehingga datanya akan mudah di-update,” tuturnya.

Selain KTP Sakti, program kerakyatan lain yang akan dioptimalkan oleh Ganjar-Mahfud adalah wajib belajar 12 tahun mulai dari SD hingga pendidikan menengah, dan sistem pendidikan SMK yang terintegrasi dengan asrama atau boarding school.

“Ada wajib belajar 12 tahun, jadi sampai SMA pendidikan menengah itu akan difasilitasi negara, salah satunya SMK yang boarding school,” katanya.

Dalam acara ini, Atikoh didampingi istri Gubernur Sulut Olly Dondokambey Rita Tumuntuan, istri Wali Kota Manado Andrei Angouw Irene G Pinontonan, dan Walikota Tomohon Caroll Senduk Jeand’arc Senduk-Karundeng. (**)

Exit mobile version