Bitung, sudara.id – Sebagai upaya meningkatkan kemampuan literasi dan literasi digital, SMAN 2 Bitung mengadakan Pelatihan Jurnalistik Siswa pada Selasa, 25 Februari 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa dan menghadirkan Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) sebagai fasilitator.
Kepala SMAN 2 Bitung, Maxi Awondatu SPd MPd, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program sekolah untuk meningkatkan kualitas literasi siswa.
“Kegiatan ini diprogramkan pihak sekolah bersama dengan Pengurus Jurnalis Pendidikan Sulut. Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan dalam Raport Pendidikan SMAN 2 Bitung adalah kemampuan literasi, termasuk literasi digital,” ujar Maxi Awondatu saat membuka acara.
Meningkatkan Literasi Digital dan Kreativitas
Maxi menjelaskan, pelatihan ini bertujuan agar siswa dapat membuat konten kreatif yang bermakna, khususnya terkait program-program pendidikan.
“Termasuk program prioritas pemerintah seperti kebiasaan hidup sehat dan makanan bergizi gratis, yang sudah diimplementasikan di sekolah kami,” tambahnya.
Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu siswa membedakan berita berkualitas dengan hoaks.
“Kami berharap siswa dapat mencerna informasi dengan baik dan menyebarluaskan berita yang berdampak positif bagi sekolah,” ujar Maxi.
Materi Pelatihan: Sejarah Pers hingga Teknik Penulisan Berita
Pelatihan diawali dengan materi tentang sejarah pers dan jurnalistik yang disampaikan oleh Yoseph E. Ikanubun, Pemimpin Redaksi DetikManado.com dan Penguji Kompetensi Jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Yoseph menjelaskan sejarah pers modern, fungsi pers, jenis media massa, serta prinsip kerja jurnalis yang dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Materi kedua tentang Teknik Reportase dan Wawancara dibawakan oleh wartawan kanalmetro.com, Rio Luntungan.
Rio menjelaskan bahwa reportase adalah proses pengumpulan data untuk penulisan karya jurnalistik, sementara wawancara adalah salah satu teknik reportase.
“Ada berbagai jenis wawancara, seperti wawancara langsung, tidak langsung, dan jumpa pers,” paparnya.
Materi terakhir tentang Teknik Penulisan Berita disampaikan oleh Ketua JPS, Julkifli Madina.
Julkifli menjelaskan pengertian, jenis, nilai, unsur, dan struktur berita.
“Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang baru, sedangkan hoaks adalah informasi bohong yang menyesatkan,” ujarnya.
Praktik Menulis Berita oleh Siswa
Setelah pemaparan materi, siswa diajak untuk membuat berita pendek atau straight news tentang kegiatan pelatihan.
Dengan antusias, puluhan siswa membuat berita secara perorangan maupun berkelompok, kemudian mempresentasikan hasilnya.
“Dari evaluasi kami, pelatihan yang relatif singkat ini berhasil menghasilkan sejumlah berita yang dibuat oleh siswa. Ini menunjukkan mereka memiliki kemampuan menulis yang perlu terus ditingkatkan,” kata Julkifli Madina.
Harapan untuk Masa Depan
Kepala SMAN 2 Bitung berharap, melalui pelatihan ini akan muncul wartawan-wartawan kecil di sekolah yang dapat membuat berita tentang keadaan SMAN 2 Bitung.
“Selain itu, siswa juga diharapkan dapat membuat konten bermanfaat bagi dunia pendidikan,” tutup Maxi Awondatu.
Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi siswa, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan jurnalistik yang berguna di era digital saat ini. Mz