Manado, SUDARA.ID – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menyambut hangat kunjungan Tim Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, dalam rangka benchmarking program studi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang digelar dalam bentuk diskusi bersama di Ruang Rapat Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMP2) Universitas Sam Ratulangi Manado, Selasa (7/10/2025).
Kunjungan benchmarking yang dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Salatiga, Prof. Dr. Muh. Sacrozi, M.Ag., tersebut bertujuan untuk memperoleh lebih banyak masukan terkait program RPL yang telah terlebih dahulu diadakan di Universitas Sam Ratulangi.
“Kami belajar tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ini, untuk sebanyak-banyaknya mendapatkan masukan dari lembaga pendidikan, yang bukan hanya yang ada di Jakarta, tapi juga yang ada di Manado, karena Rekognisi Pembelajaran Lampau ini, untuk PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), itu belum sepenuhnya dan belum seluruhnya menerapkan,” ungkap Prof. Sacrozi kepada awak media usai gelar diskusi.
“Kami ingin menerapkan ini dengan berbagai pertimbangan, dan pertimbangan itu didapatkan dari pengalaman. Salah satu yang saya anggap matang untuk membuat RPL ini ya di Universitas Sam Ratulangi,” ujarnya.
Sementara itu, dari pihak Universitas Sam Ratulangi, melalui Ketua LPMP2, Dr. Ir. Max R. J. Runtuwene, M. Si, mengungkapkan bahwa Unsrat telah memiliki program RPL sejak tahun 2018, melalui Program Profesi Insinyur.
“Di Unsrat kami sudah punya, ada satu program studi yang menyelenggarakan RPL, yaitu Program Profesi Insinyur, yang awalnya kerja sama dengan Persatuan Insinyur Indonesia dan Departemen Pekerjaan Umum, dan Unsrat merupakan salah satu Universitas yang diberi mandat untuk menyelenggarakan RPL program studi profesi insinyur dari (tahun) 2018,” ungkap Runtuwene.
Terkait kunjungan benchmarking dari UIN Salatiga, Runtuwene menyampaikan, “Kami dari Universitas Sam Ratulangi, dari LPMP2 mendapat kunjungan dari Universitas Islam Negeri Salatiga, dalam rangka mereka mau belajar, atau mau berdiskusi dengan kami tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau atau RPL, dari segi akademik dan pembiayaan,” ucapnya.
Runtuwene berharap, informasi tentang mekanisme, proses, dan pelaksanaan program RPL di Unsrat dapat menjadi referensi positif bagi terbentuknya program RPL di UIN Salatiga.
“Kami sudah menjelaskan, dari segi akademiknya, dari mulai pendaftaran, kemudian pelaksanaan pendidikannya, sampai wisuda dan sampai pembiayaan untuk RPL. Mungkin ada masukan-masukan, yang mungkin bisa dipelajari oleh UIN (Salatiga), dan mungkin mereka bisa terapkan di UIN nantinya,” ujar Runtuwene.
Runtuwene juga mengungkapkan bahwa selain Program Profesi Insinyur, Unsrat saat ini tengah menyiapkan program RPL untuk program studi lainnya.
“Kalau Unsrat, RPL approve profesi insinyur sejak tahun 2018, kalau program studi lain untuk RPL, kami sudah menyiapkan tahapan pendaftaran, tahapan persiapan mendapatkan izin pelaksanaan atau operasional dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi,” ungkap Runtuwene.
Menarik, pada kunjungan benchmarking di Unsrat ini, Tim juga mendapat bonus studi inspiratif tentang moderasi beragama yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.
“Kami datang sesuai dengan visi dan komitmen kami di UIN Salatiga adalah Moderasi Beragama, maka ketika kami datang ke Manado, itu sekaligus, untuk yang kesekian kali, kami ini mendapatkan masukan yang berharga tentang Moderasi Beragama,” aku Prof. Sacrozi.
“Disini kami bisa bertemu dengan beberapa kalangan, yang memang berbeda agamanya, tetapi saya lihat ini komitmen yang bagus, saling menghargai, saling bertoleransi, dan saling menjunjung tinggi satu sama lain,” kesannya.
“Ini merupakan contoh yang bagus untuk kami sampaikan kepada publik, bahwa moderasi beragama itu kita junjung tinggi, bukan hanya secara normatif, tapi juga kita aplikasikan dalam kehidupan akademik sehari-hari,” tuturnya.
Atas kunjungan penuh kesan tersebut, mewakili UIN Salatiga dan Tim LPM yang berkunjung, Prof. Sacrozi menghaturkan terima kasih atas sambutan serta masukan dan inspirasi yang diberikan selama agenda kunjungan di Universitas Sam Ratulangi Manado.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi yang telah menerima kami. Menurut kami, ini adalah penghargaan yang tinggi menerima kami dengan setulus hati,” hatur Prof. Sacrozi.
Pertemuan benchmarking pagi tadi turut dihadiri oleh Wakil Rektor I Universitas Sam Ratulangi Bidang Akademik, Prof. Ir. Arthur Gehart Pinaria, M.P., Ph.D., bersama dengan Tim LPMP2 Unsrat, diantaranya, Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Pembelajaran, Dr. Drs. Saroyo, M.Si; Kepala Pusat Teknologi dan Inovasi Pembelajaran, Dr.Eng Sary D.E. Paturusi, ST, M.Eng.; Kepala Pusat Pelatihan Kompetensi, Dr.Ir. Renny L. Kerckhoff, MSI; Kepala Pusat Pembelajaran dan Muatan Universitas, Dr. Hervian Rumengan, SH.,MH.
Sementara dari Tim LPM UIN Salatiga, dihadiri oleh, Ketua LPM, Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.; Sekretaris LPM, Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A.; Kapus PSM (Pengembangan Standar Mutu), Dr. Erna Risfaula, M.Sc.; Kapus Admisi, Agung Guritno M.Pd.; Kapus APM (Audit dan Pengendalian Mutu), Ibdaul Latifah, M.Pd.; Kapus KP (Kurikulum dan Pembelajaran), Dewi Wulandari, M.Sn.