Minahasa, SUDARA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) mencatat 50 rumah terdampak banjir dan longsor di 3 titik terjadi akibat cuaca buruk. Kini pihaknya terus mendata korban terdampak.
“Desa Papakelan, Kecamatan Tondano Timur banjir terdampak kira-kira 50 rumah terterdampak, (namun) mulai surut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Lona Wattie, Jumat (3/5/2024).
Ia mengatakan dampak dari curah hujan yang tinggi pada Selasa (30/4) dari pukul 17.00 Wita sampai 23.30 Wita mengakibatkan banjir di 4 Kecamatan, Kabupaten Minahasa. Ia merinci, selain Kecamatan Tondano Timur ada Kecamatan Kakas, Kecamatan Kombi dan Kecamatan Eris juga ikut terdampak banjir.
“Desa Toulimembet di Kecamatan Kakas, Desa Kayubesi, Desa ranowangko 2, Desa Kombi, Desa kolongan di Kecamatan Kombi dan sekitar Gereja GPDI Tandengan di Kecamatan Eris,” katanya.
Lona mengatakan tercatat ada 5 bangunan jebol, serta beberapa fasilitas umum terdampak seperti Gereja Gmim Imanuel Ranowangko, Gereja GPDI Mahanaim dan SD Inpres terkena dampak banjir. Ia melanjutkan data tersebut terkumpul pada Kamis (2/3) Pukul 01.33 Wita.
“(Data) bencana berdasarkan laporan dan dokumentasi foto yang diterima PUSDALOPS BPBD Minahasa per Pukul 01.33 Wita tanggal 2 Mei 2024,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lona menjelaskan tidak hanya banjir yang terjadi akibat dari curah hujan tinggi saat itu, namun terdapat tanah longsor terjadi dibeberapa titik. Pihaknya mencatat terdapat 3 tanah longsor yang membuat arus lalulintas tidak bisa dilalui untuk sementara.
“Longsor jalur jalan Kayubesi-Seretan Timur, Longsor jalur jalan Eris-Watulaney (Desa Lembean Timur), tanah longsor jalur Maumbi-Seretan,” ujarnya.
Lona menambahkan di Desa Makalonsow, Kecamatan Tondano Timur terdapat pohon tumbang dan satu rumah terdampak tanah longsor. Pihaknya hingga saat ini terus melakukan pendataan untuk jumlah warga yang terdampak bencana di Kabupaten Minahasa.
“Warga terdampak sementara di data. Pihak (Pemerintah ditingkat) Kecamatan dan Desa sampai saat ini proaktif dilapangan (melakukan pendataan),” ujarnya.