Bitung, SUDARA.ID – Walikota Bitung, Hengky Honandar SE dan Wakil Walikota Randito Maringka, selama dua hari berturut-turut, hadir ditengah warganya yang tengah mempersiapkan diri menyambut pelaksanaan perayaan Idul Adha, yang dimulai sejak penyerahan hewan kurban, pawai malam takbiran (5/6), hingga hadir saat warga menunaikan ibadah sholat Idul Adha pagi ini, Jumat (6/6/2025).
Walikota Hengky Honandar hadir ditengah para jamaah di Pusat Kota Bitung, sedangkan Wakil Walikota Randito Maringka bergabung bersama jamaah di Lapangan Kantor Walikota Bitung, sementara Sekda Kota Bitung, Rudy Theno di Kompleks Parlemen DPRD Kota Bitung .
Dalam bagian dari sambutannya, sebagaimana yang juga turut disampaikan Wakil Walikota dan Sekda, Walikota Hengky Honandar menyoroti makna dilaksanakannnya Ibadah Idul Adha oleh umat muslim Kota Bitung.
Walikota mengatakan bahwa pelaksanaan Ibadah ini menunjukkan ketaatan umat muslim dalam menjalankan perintah agama Islam, dalam menegakkan nilai-nilai kebaikan.
“Pada momen inilah makna Idul Adha tidak sekadar soal penyembelihan hewan kurban, tetapi yang lebih hakiki adalah semangat berbagi, keikhlasan, serta ketaatan umat beragama dalam menegakkan nilai-nilai kebaikan,” ucap Walikota.
Makna hari raya kurban ini menurut Walikota, mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. “Dengan berkurban, kita diajak untuk menempatkan kepentingan sesama di atas kepentingan pribadi. Sebuah teladan yang selaras dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,” sebut Honandar.
“Sebagai warga masyarakat yang majemuk, kita di Kota Bitung terus berupaya membangun kehidupan yang harmonis antar beragam suku, budaya, dan agama, sebagaimana Visi, ‘Harmonisasi menuju Bitung Maju’, semangat harmonisasi itu sendiri sejalan dengan nilai berkurban, saling peduli, saling menghargai dan saling membantu,” jelas Walikota.
“Berkurban bukan hanya kewajiban bagi yang mampu, tetapi juga simbol solidaritas sosial. Daging kurban yang nantinya dibagi-bagikan menjadi wujud nyata dari kepedulian kita terhadap sesama, tanpa memandang suku, agama, Ras ataupun golongan,” lanjutnya.
Honandar mengatakan Ibadah kurban ini mengandung nilai persatuan. “Inilah ekosistem keharmonisan yang kita bangun bersama. Dengan demikian, keberagaman menjadi kekuatan bangsa, bukan pemecah belah. kami mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk terus memupuk kerjasama dan kebersamaan,” terangnya.
Karenanya, Walikota mengajak seluruh warga Bitung, untuk bersama-sama turut memelihara nilai solidaritas dan kebersamaan demi menjaga persatuan dan kesatuan.
“Marilah kita jadikan momentum Idul Adha sebagai pengingat bahwa bentuk tertinggi pengorbanan dan ketaatan kepada Tuhan, juga membawa konsekuensi sosial mewujudkan keadilan, saling membantu, dan memelihara perdamaian ditengah masyarakat,” ajak Walikota Honandar.
Namun, meskipun berada ditengah jemaah pagi itu, Walikota juga mengalihkan perhatiannya kepada para warga Kota Bitung yang saat ini sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Walikota mengajak untuk mendoakan para jemaah haji, agar dapat menunaikan ibadah dengan lancar dan selamat.”Tak lupa pada hari yang berbahagia ini, kami mengajak kita semua untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang sedang menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci Mekah. Semoga Tuhan yang Mahakuasa melimpahkan keselamatan, kesehatan,serta kesabaran kepada mereka selama menjalani ibadah di Tanah Suci,” ujar Walikota.
“Kita doakan semoga mereka meraih Haji yang Mabrur,m, kembali ke Tanah air dalam keadaan selamat, sehat walafiat, dan membawa keberkahan bagi keluarga serta masyarakat di Kota Bitung tercinta,” tutup Walikota.
