Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
Lingkungan

Jambore Jurnalistik 2025: Joni Aswira Dorong Jurnalis Kawal Reklamasi dari Perspektif Lingkungan dan Sosial

×

Jambore Jurnalistik 2025: Joni Aswira Dorong Jurnalis Kawal Reklamasi dari Perspektif Lingkungan dan Sosial

Sebarkan artikel ini
Jambore Jurnalistik 2025: Joni Aswira Dorong Jurnalis Kawal Reklamasi dari Perspektif Lingkungan dan Sosial. (Ft SIEJ Sulut / sudara.id)
Example 468x60

Manado, sudara.id – Ketua Umum Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), Joni Aswira, menegaskan pentingnya peran jurnalis dalam mengawal isu reklamasi pesisir dengan sudut pandang lingkungan dan keadilan sosial. Pernyataan ini ia sampaikan dalam Diskusi Publik I Jambore Jurnalistik 2025 bertema “Reklamasi dan Masa Depan Pesisir Manado: Siapa Diuntungkan, Siapa Tergusur?” yang digelar di Manado.

“Jurnalis jangan hanya melihat dari perspektif ekonomi. Kita harus mengangkat dampak eksploitasi alam terhadap ruang hidup masyarakat, terutama kelompok rentan seperti nelayan,” ujar Joni dalam forum yang dihadiri kalangan pers, akademisi, serta pejabat pemerintah daerah.

Example 300x600

Menurutnya, narasi pembangunan kerap mengabaikan kerusakan ekologis dan dampak sosial yang ditimbulkan. Di tengah tiga krisis global yang kini berlangsung—kehancuran keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan deforestasi—peran jurnalis dianggap semakin vital.

Baca juga:   SIEJ Sulut Gelar Jambore Jurnalistik di Pantai Karangria Manado, Soroti Ancaman Reklamasi

Ia menyebut, suhu bumi yang pada 2023 telah melampaui ambang batas 1,5°C sesuai Paris Agreement adalah peringatan serius tentang arah krisis iklim global.

SIEJ Sulut Gelar Jambore Jurnalistik di Pantai Karangria Manado, Soroti Ancaman Reklamasi

Dampaknya, kata Joni, sudah mulai dirasakan masyarakat dalam bentuk konkret seperti laut yang surut lebih lama dan kelangkaan pangan, meskipun belum sepenuhnya disadari publik.

Baca juga:   Jaga Ekosistem Mangrove BPKel Oi Hidup Manado Gelar Aksi Pembersihan di Pantai Batu Hitam Molas

“Disinilah peran jurnalis lingkungan—menyederhanakan narasi perubahan iklim agar bisa dipahami masyarakat luas,” jelasnya.

Joni juga mengingatkan agar media bersikap kritis terhadap proyek-proyek investasi yang berpotensi merusak lingkungan dan menggusur masyarakat lokal.

Menurutnya, jurnalis lingkungan bukan anti-investasi, melainkan memperjuangkan prinsip keadilan ekologis dan sosial.

“Jurnalis harus menjadi suara penyeimbang. Jangan sampai kita ikut menyingkirkan komunitas marginal seperti nelayan yang terusir dari ruang hidupnya akibat reklamasi,” tegasnya.

Baca juga:   Bitung Menuju Kota Sehat 2025, Wawali Randito: Kolaborasi Lintas Sektor Lengkapi Dokumen Penilaian

NgoPi SIEJ Sulut, Manado Alami Krisis Air Tanah

Diskusi ini dimoderatori oleh Koordinator SIEJ Sulawesi Utara, Finda Morina, dan menghadirkan pembicara lain seperti perwakilan Wali Kota Manado, Eddy Masengi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, serta pakar lingkungan Universitas Sam Ratulangi, Prof. Rignolda Djamaluddin.

Melalui forum ini, SIEJ mendorong jurnalis daerah untuk memperkuat liputan yang berpihak pada keberlanjutan dan keadilan sosial, bukan semata membingkai pembangunan dari sisi pertumbuhan ekonomi. Mz

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *