Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dan penyandang disabilitas sebagai peserta utama.
Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan, membuka acara dengan mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menyukseskan Pilkada serentak 2024.
“Pemimpin yang akan terpilih nanti harus memperhatikan hak-hak penyandang disabilitas,” ujar Poluan.
Ia juga menekankan pentingnya pemutakhiran data pemilih agar tidak ada yang terlewat.
Sementara di tempat yang sama Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sulut Meidy Tinangon menyoroti pentingnya kesadaran hak politik bagi penyandang disabilitas, termasuk hak memilih dan dipilih.
“Pastikan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk menghindari kesalahan data,” kata Tinangon.
Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Sulut Awaluddin Umbola menyebutkan peran pentingnya penyandang disabilitas dalam pemilu dan pilkada.
“Keterlibatan penyandang disabilitas sejak 2015 sangat penting, baik sebagai pemilih maupun penyelenggara pemilu.” sebutnya.
Ia mendorong agar aksesibilitas TPS diperhatikan.
Sekretaris KPU Sulut Meidy Malonda menutup pengarahan dengan ajakan kepada semua masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk aktif berpartisipasi dalam demokrasi.
“Hak berpartisipasi dalam pemilu adalah hak semua warga negara,” tegas Malonda.
Narasumber seperti Donny Rumagit dari Bawaslu Sulut, Victor Rotty dari DKPP, dan Carla Christy Gerret dari Komisi Informasi Sulut memberikan paparan tentang pengawasan, peran disabilitas, dan pemateri lainnya Hofni Timpalen, Muh Subhan Langga, dan Steven Kowaas juga memaparkan peran organisasi disabilitas, pemenuhan hak, serta aksesibilitas TPS.
Acara ini menegaskan komitmen KPU Sulut untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang inklusif dan adil, memberikan akses penuh bagi penyandang disabilitas dalam proses demokrasi. Mz