Samosir, SUDARA.ID – Patung Yesus Kristus tertinggi di dunia saat ini, yang menjulang setinggi 61 meter di puncak Bukit Sibea-bea, Harian Boho, Pulau Samosir, Danau Toba Sumatera Utara, menjadi tujuan utama destinasi wisata libur Natal dan tahun baru 2024-2025.
Patung yang berdiri gagah menghadap ke danau vulkanik terbesar di dunia ini, terlihat semakin menambah pesona tanah Batak dengan fitur kaldera yang sebelumnya telah menyandang predikat sebagai Global Geopark UNESCO.
Sejak diresmikan pada Sabtu (21/9/2024) lalu, kawasan Sibea-bea ini telah menjadi destinasi favorit para wisatawan domestik maupun luar negeri.
Selain memiliki spot berfoto yang pastinya akan menguras banyak memori ponsel, banyak juga masyarakat yang mengunjungi lokasi wisata religi tersebut pergi bersama keluarga untuk berkumpul di posisi kaki patung tersebut dan melakukan prosesi berdoa bersama.
Selama musim libur Nataru, pergerakan kendaraan dan penumpang menuju Pulau Samosir terinformasi meningkat melalui berbagai pelabuhan ferry seperti Ajibata, Balige, Tigaras dan Ambarita.
Antrian panjang kendaraan yang akan menyeberang ke Samosir seolah menjadikan Patung Yesus di Sibea-Bea ini telah menjadi jadwal wajib dalam kegiatan mengeksplor berbagai spot keindahan yang tersebar di Kawasan Danau Toba.
Selain wisata religi Patung Yesus, Pulau Samosir juga menawarkan wisata panorama alam dan wisata budaya dengan nilai sejarah tinggi seperti sorkofagus makam leluhur Batak, Jembatan Menara Pandang Tele, Wisata Air Mancur WFC Pangururan, Bukit Holbung (Bukit Teletubbies), Air Terjun Efrata, Pemandangan alam Toga Raja, Pemandian Air Panas (Hot Spring), Kampung Ulos Huta Raja, Pantai Pasir Putih Batu Hoda, Pantai Pasir Putih Parbaba, Desa Wisata Budaya Tomok, Batu Persidangan Huta Siallagan, Danau Sidihoni (Danau di atas Danau Toba di Pulau Samosir).
Kunjungan para wisatawan ke Pulau Samosir ini didukung dengan berbagai fasilitas layanan maksimal yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir yang berkoordinasi dengan pihak terkait baik dari sisi transportasi, armada dan jadwal penyeberangan kapal ferry, kebersihan tempat wisata, pelayanan dari pelaku wisata, serta pelayanan informasi di TIC terbuka selama 24 jam di objek wisata yang mengalami peningkatan pengunjung.
Banyak tersedianya layanan akomodasi mulai dari hotel kelas berbintang lima hingga homestay serta tersedianya berbagai restoran hingga warung makan dengan jenis hidangan spesial khas Batak, nasional (halal) dan Internasional membuat kunjungan ke pulau yang ada ditengah Danau Toba ini layak menjadi tujuan eksplorasi wisata bagi para pelancong.