Manado, sudara.id – Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia, dua kelompok pecinta alam, Kelompok Muda Pecinta Alam (KMPA) Tansa dan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Ampala, menggelar aksi nyata berupa penanaman pohon pucuk merah dan pembersihan drainase di Lingkungan 5, Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil, Kota Manado, pada Minggu (21/09).
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan pentingnya menjaga lapisan ozon yang berperan melindungi bumi dari radiasi berbahaya.
Penanggung jawab kegiatan dari KMPA Tansa, Gilbert Tatodi, menegaskan bahwa meski kegiatan ini tidak langsung memperbaiki kerusakan ozon secara menyeluruh, langkah kecil tersebut sangat penting untuk membangun kesadaran.
“Aksi kami ini memang tidak serta-merta bisa mencegah kerusakan ozon secara menyeluruh. Namun jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Apakah kita baru akan bertindak ketika dampaknya sudah tak bisa dikendalikan?” ujarnya pada Minggu, 21 September 2025.
KMPA Tansa Gelar Pembersihan Sampah di Hutan Mangrove Batu Hitam dalam Rangka Menyambut HUT Ke-23
Ia juga menjelaskan bahwa lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet (UV-B). Tanpa perlindungan ini, manusia dan makhluk hidup lainnya akan lebih rentan terhadap kanker kulit, gangguan imun, serta kerusakan ekosistem.
“Pohon pucuk merah dapat menyerap polutan perusak ozon seperti nitrogen oksida dan senyawa volatil (VOC), serta membantu mengurangi kadar karbon dioksida (CO₂) yang memperburuk perubahan iklim,” jelas Gilbert.
Selain penanaman pohon, kegiatan pembersihan drainase dilakukan untuk mencegah banjir dan penyakit seperti demam berdarah, yang menjadi perhatian serius di kawasan padat penduduk.
“Aksi ini juga sebagai upaya meminimalkan ancaman demam berdarah, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil,” tambahnya.
Cegah DBD di TK RA Kamal Manado KMPA Tansa Lakukan Aksi Bersih Lingkungan
Perwakilan dari KPA Ampala, Maikel Pande, turut mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara komunitas, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga lingkungan.
“Kesuksesan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat dan teman-teman pecinta alam se-Kota Manado. Atas nama KMPA Tansa dan KPA Ampala, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” ujarnya.
Ia berharap aksi ini bisa menjadi contoh dan memantik semangat kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga lingkungan tempat di mana kita tinggali bersama?”
Terkait kelanjutan kegiatan, Maikel menegaskan bahwa aksi ini bukan akhir, tetapi awal dari rangkaian kegiatan lingkungan yang berkelanjutan.
KMPA Tansa dan Remaja Masjid Al-Ilham Sumompo Gelar Aksi Bersih-bersih Rumah Ibadah
Kepala Lingkungan 5, Misja Makasaehe, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata para pecinta alam dalam menjaga lingkungan di wilayahnya.
“Kami sangat berterima kasih atas peran aktif adik-adik dari KMPA Tansa dan KPA Ampala. Semoga aksi ini tidak berhenti sampai di sini, karena menjaga lingkungan, khususnya lapisan ozon, membutuhkan kolaborasi semua pihak,” katanya.
Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai komunitas pecinta alam lainnya seperti KPAB Vulcanic, KPAB Phoenix, KPPA Tarantula, GMPA Panthera Pardus, dan Oi Intermezo, yang turut hadir dan ambil bagian dalam aksi peduli lingkungan tersebut.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, para pecinta alam di Manado menunjukkan bahwa memperingati Hari Ozon bukan hanya sebatas seremonial, tetapi harus diikuti dengan aksi nyata yang berdampak bagi lingkungan dan generasi mendatang. Mz
