Manado, SUDARA.ID – PT. PLN (Persero) menargetkan pemulihkan pasokan jaringan listrik kepada masyarakat yang padam sejak kemarin (11/12) di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo akan sepenuhnya kembali normal malam ini.
Hingga berita ini ditulis, hasil kerja intensif PT. PLN ini sudah mulai terlihat dibeberapa wilayah seputaran Kota Manado, seperti bilangan Sario, Ranotana, Kleak, terkonfirmasi telah kembali dialiri jaringan listrik secara normal.
Sebagaimana yang diungkapkan Jobel, salah seorang warga di jalan Kembang, Sario, yang menyampaikan bahwa listrik di wilayah tempat tinggalnya, sejak pukul 05.00 Wita, telah kembali normal. Begitu pula dengan warga lainnya dari Batu Kota Atas, Chang mengungkapkan hal yang sama kepada SUDARA.ID.
Padamnya listrik sebagaimana disampaikan Manajer Humas dan TJSL PLN UID Suluttenggo Noven Koropit melalui grup Whatsapp, disebabkan terjadinya gangguan pada sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt, antara Gardu Induk (GI) Lopana Amurang dan GI Teling Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV.
Saat ditemui sejumlah wartawan di Kantor PLN UID Suluttenggo, Koropit secara langsung menyampaikan permohonan maaf atas kondisi ini. PLN memohon dukungan doa dari stakeholder dan masyarakat agar secepat mungkin dapat melakukan pemulihan di sisa lokasi terdampak.
Selanjutnya, Koropit dalam penjelasannya menyampaikan, “150 KV itu tegangan. Jadi kalau punya pipa air kan dirumah, perlu ada tekanan. Jadi kalau pembangkit (listrik) punya kemampuan daya bisa tersalur, butuh tegangan. Torangkan ada turbin, ada rotor itu bisa menghasilkan tegangan. Ini akan mendorong daya ke gardu-gardu induk. Jadi 150 KV itu tegangan tadi untuk mendorong lewat transmisi (itu kabel yang besar-besar penampangnya) ke gardu-gardu induk,” jelas Koropit.
“Dari gardu induk (150 KV) dia turunkan ke tegangan 20 KV lewat gardu. Kalau mau lihat itu gardu, yang ada di teling. Jadi tiang-tiang (listrik) yang ada jalan itu 20 KV, dan itu masih tegangan menengah. Itu belum bisa ke pelanggan rumah tangga itu nggak bisa,”lanjutnya.
“Dari situ ada trafo-trafo yang di jalan-jalan diturunkan jadi tegangan jadi 220, so bisa pakai untuk ‘bacas’ (cas batrei handphone), televisi dll. Kalau tegangan 20 KV, so meledak. Itu diatur oleh travo tadi,” terangnya.
Upaya pemulihan dilakukan secara intensif dengan melibatkan ratusan personel teknis yang bekerja tanpa henti di lapangan (pembangkit listrik) dan secara berkala terus menginformasikan setiap perkembangan terbaru.
“Dan ini kami dipantau Direksi langsung. Jadi yang mengendalikan perbaikan ini bukan dari kami saja, tapi langsung dari pimpinan kami di pusat, by zoom, baik dari pembangkit dan pengaturan jaringan. Kalau torang disini, IUD, ketika daya siap, tegangan siap, ada instruksi masuk ke penyulang (ini), kami tinggal “klik” ada di sistemnya, klik, masuk menyalur,” ungkap Koropit.
“Saat ini pemulihan sudah hampir 50%. Untuk 100%, torang butuh pembangkit-pembangkit yang besar tadi untuk operasi. Torang sudah ada PLTA, PLTS, ada PLTE, PLTD, PLTG, PLTP, jadi kalau secara pembangkit, daya aman. Hanya karena gangguan yang tadi di sistem (transmisi 150 KV) jadi terkendala,” ujar Koropit.
“Pembangkit kami mulai masuk sistem diikuti dengan pemasukan penyulang, dan saat ini beberapa penyulang sudah masuk sistem,” jelasnya.
terinformasi hingga pukul 12:00 Wita, 24 dari 31 Gardu Induk telah kembali bertegangan dan siap melanjutkan penyaluran ke jalur distribusi Pelanggan.
Sedangkan untuk target pemulihan, dirinya mengatakan, “Sebenarnya tadi 10 jam, inikan so agak kurang. Mungkin sore ke malam,” prediksi Koropit.
“Kami fokus di pemulihan, karena itu yang utama supaya di pelanggan bisa segera menyala, karena itu layanan publik untuk masyarakat dan stakeholder,” ucap Koropit.
Koropit juga menyampaikan bahwa pasca pemulihan, PLN akan terus bekerja memastikan pasokan listrik kepada masyarakat akan tetap terjaga dengan mempersiapkan posko diberbagai wilayah, khususnya menjelang perayaan natal dan Tahun baru.
“Secara pembangkit sistem, daya kami siap, malah berlebih. Kemudian dari sisi distribusi, kami ada siapkan posko-posko di setiap ULP ada unit, dulu ranting/rayon. Kalau di sistem kami kalau ada tiang rubuh atau gangguan, itu tim yang siaga itu standby dan langsung perbaikan. Jadi torang posisi siaga sekarang. Itu dari sisi distribusi. Kalau yang tadi transmisi ada lagi. Teman-teman di pembangkit ada lagi,” tutup Koropit.
Namun demikian, Koropit menyampaikan bahwa seluruh langkah pemulihan dan layanan yang dilaksanakan ratusan personel teknis
PT. PLN (Persero), dipastikan selalu memprioritaskan keselamatan dan mengikuti standar operasional yang ketat.