Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
BeritaBerita UtamaPolitik

Rio Dondokambey Ungkap Alasan Sebut Istri Ganjar Pranowo Sebagai Tokoh Toleransi

×

Rio Dondokambey Ungkap Alasan Sebut Istri Ganjar Pranowo Sebagai Tokoh Toleransi

Sebarkan artikel ini
Rio Dondokambey bersama Siti Atikoh Suprianti (tengah), Rita Dondokambey-Tamuntuan di sela-sela acara silaturahmi dengan para tokoh lintas agama se-Sulut, di Minahasa Utara, Rabu (17/1/2024). Ist
Rio Dondokambey bersama Siti Atikoh Suprianti (tengah), Rita Dondokambey-Tamuntuan di sela-sela acara silaturahmi dengan para tokoh lintas agama se-Sulut, di Minahasa Utara, Rabu (17/1/2024). Ist
Example 468x60

Manado, Sudara.id – Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulawesi Utara (Sulut), Rio Dondokambey, mengungkap alasan menyebut istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, sebagai tokoh toleransi. Pernyataan ini disampaikannya saat acara silaturahmi dengan para tokoh lintas agama se-Sulut, di Minahasa Utara, pada Rabu (17/1/2024).

Rio Dondokambey menyatakan kebanggaan masyarakat Sulut atas sebutan “laboratorium harmonisasi Indonesia,” yang mencerminkan praktik kerukunan umat beragama di Sulut.

Example 300x600

“Ibu Siti Atikoh itu tokoh toleransi. Maka dari itu, saya merasa sangat pas dan cocok sekali Ibu Siti Atiko bisa datang berkunjung,” kata Rio.

Baca juga:   Profil Prof. Dr. (H.C.) Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara yang Sukses

Dalam penjelasannya, Rio mengungkapkan bahwa toleransi merupakan dasar yang penting sebelum bisa berperan di dunia internasional. Ia memberikan alasan konkret untuk menyebut Siti Atikoh sebagai tokoh toleransi.

“Ibu Siti Atikoh selama 10 tahun menjadi Ketua TP-PKK Jawa Tengah, dengan status keturunan dari kiyai terhormat, tetap membuka komunikasi yang lancar dengan teman-teman dari seluruh agama yang ada di Jawa Tengah,” ungkap Rio.

Baca juga:   Hasto Kristiyanto Bakar Semangat Kader PDIP Sulut: Fokus Pemenangan Pileg dan Ganjar-Mahfud

Acara silaturahmi dihadiri oleh perwakilan tokoh lintas agama se-Sulawesi Utara dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), MUI, NU, Muhammadiyah, perwakilan Sinode, umat Katolik, hingga umat Hindu, dan Khonghucu.

Siti Atikoh Suprianti juga memberikan pandangannya tentang Indonesia yang bisa berdiri karena adanya keberagaman. Ia menekankan semangat keragaman dari lambang negara, Bhineka Tunggal Ika.

Baca juga:   Polres Bitung Gelar Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha 1446 H

Dari semangat keragaman itulah, Atikoh menyebut Ganjar-Mahfud menginginkan adanya kesejahteraan yang bukan hanya finansial tapi juga sosial, termasuk rasa keamanan dan kedamaian dalam beribadah. “Seluruh masyarakat harus mendapatkan haknya dalam beribadah dan dalam mereka mengembangkan diri,” kata Atikoh. (**/Jobel)

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *