Amurang, SUDARA.ID – SMA Negeri 1 Amurang resmi memulai program pendidikan untuk Tahun Ajaran baru 2025/2026 pada hari Senin, 14 Juli 2025, dengan jumlah peserta didik baru sebanyak 394 orang, yang saat ini tengah menjalani program Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Amurang, Swingly Liow, S.Pd, menyampaikan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru di sekolahnya berjalan sesuai dengan mekanisme dan regulasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
“Kita bergerak sesuai sistem. Kita mendapatkan kuota 11 Rombel (Rombongan Belajar), di mana satu rombel 36 murid, jadi jumlah 396 dan sementara kita buka SPMB sesuai dengan mekanisme yang mendaftar sekitar 400 sekian siswa, tapi yang lolos verifikasi sekitar 397 berdasarkan mekanisme. Tapi pada akhirnya, yang melapor hanya 394 jumlah siswa yang masuk di SMA negeri 1 Amurang dan penerimaan sudah sesuai regulasi,” ucap Swingly Liow.
Swingly mengisahkan, bahwa proses SPMB kali ini memiliki tantangan tersendiri dalam memastikan semua prosesnya berjalan sesuai regulasi, mulai dari kelengkapan dokumen dan zonasi wilayah pendidikan.
“Jika KK yang digunakan baru diterbitkan kurang dari tiga bulan, maka siswa tidak bisa diterima begitu saja. Mereka harus mengajukan kembali dengan KK lama,” ungkapnya.
“Selain itu, pada proses lapor diri, sejumlah dokumen seperti KK harus dilegalisasi oleh Dinas Catatan Sipil, yang memerlukan waktu lebih lama. Hal ini cukup menyulitkan karena pihak sekolah juga dikejar tenggat waktu penutupan penerimaan,” ujar Swingly.
Sistem zonasi juga menjadi tantangan tersendiri saat penerimaan, mengingat SMAN 1 Amurang merupakan sekolah dengan peminat tertinggi di Kabupaten Minahasa Selatan.
Meskipun hal ini mencerminkan citra positif atas daya tarik sekolah tersebut di mata masyarakat luas, namun Swingly menegaskan pihaknya tetap bergerak mengikuti regulasi zonasi yang telah ditetapkan.
Mengawali tahun ajaran baru ini, SMA Negeri 1 Amurang menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah, selama lima hari dengan pendekatan yang ramah dan berpihak kepada siswa.
“Kami memastikan kegiatan ini bebas dari perploncoan, tanpa kontak fisik, dan mengedepankan kenyamanan serta keamanan siswa. Materi yang diberikan mencakup pengenalan visi dan misi sekolah serta nilai-nilai karakter,” terang Kepala Sekolah.
Dengan penerimaan yang transparan dan kegiatan pengenalan yang mendidik, SMA Negeri 1 Amurang kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, aman, dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa.