Jakarta, Sudara.id – Bawaslu RI melakukan penguatan Internet Security System terkait ancaman peretasan siber khususnya media sosial (medsos) yang bisa berpotensi menyebabkan terjadinya polarisasi disinformasi pada Pemilu 2024.
Rapat Optimalisasi Pengelolaan Dan Penguatan Keamanan Akun Media Sosial Bawaslu RI yang berlangsung selama 3 hari (25-27/10/2023) ini melibatkan sejumlah platform media sosial terbesar di Indonesia, Meta dan Tiktok.
Selain platform Medsos, kegiatan yang bertujuan untuk membangun sinergi penguatan keamanan akun medsos milik Bawaslu ini juga melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Para pemerhati internet dan juga komunitas gerakan literasi digital ICT Watch.
Saat ini Bawaslu Provinsi maupun Bawaslu Kabupaten/Kota seringkali masih terkendala dengan minimnya kreativitas dalam memproduksi konten atau berita yang menarik.
Penulisan narasi dan pola struktur kalimat (SPOK) serta kreatifitas dalam melakukan pencitraan di media sosial Bawaslu masing-masing daerah perlu terus diberdayakan agar masyarakat mendapatkan dan memahami informasi dengan utuh.
Mengingat hal tersebut, Humas Bawaslu diharapkan mampu memainkan peran dan fungsinya dalam menyajikan informasi mengenai kebijakan dan pelaksanaan tugas serta kinerja Bawaslu dengan cara yang kreatif kepada masyarakat.
Deputi Bidang Administrasi Ferdinand Sirait yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan, Humas dituntut untuk kreatif dalam produksi konten, Humas Bawaslu Provinsi Se-Indonesia bisa menjadi kiblat kepada Bawaslu Kabupaten/Kota pada pembuatan konten-konten media sosial publikasi.
Hasil Rapat Optimalisasi Pengelolaan Dan Penguatan Keamanan Akun Media Sosial Bawaslu RI yang dihadiri Bawaslu Provinsi se-Indonesia in,i di harapkan dapat diaplikasikan ke seluruh Bawaslu Kabupaten/Kota di Indonesia.