Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
Berita Utama

BMKG: Peringatan Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Sulut Periode 11-14 Maret 2025

1584
×

BMKG: Peringatan Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Sulut Periode 11-14 Maret 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Manado, SUDARA.ID – Stasiun Metereologi Sam Ratulangi Manado, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan himbauan “Waspada” kepada masyarakat dan Pemerintah di Sulawesi Utara terkait potensi bencana banjir, longsor maupun pohon tumbang selama periode tanggal 11-14 Maret 2025.

Berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer, kombinasi fenomena atmosfer disinyalir akan membentuk kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang lama, disertai kilat/petir dan angin kencang meliputi area wilayah Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Kep. Sitaro, dan Kep. Talaud.

Example 300x600

“Kami menghimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara agar tetap WASPADA terhadap hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang sebagai tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang) terlebih khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir.” dikutip dari flyer Himbauan BMKG Manado tertanggal 11 Maret 2025.

Baca juga:   Korban Jiwa Bencana Manado Menjadi 3 Orang Akibat Banjir dan Longsor, 3.837 Warga Mengungsi

Bencana hidrometeorologi sendiri merupakan suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Bencana hidrometeorologi disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.

Peringatan ini disampaikan BMKG mengingat terjadinya berbagai fenomena atmosfer yang mempengaruhi kondisi cuaca diberbagai wilayah Sulawesi Utara, dengan kombinasi fenomena sebagai berikut,

Baca juga:   TKD Prabowo-Gibran KIM Kota Manado Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas Bersama Bawaslu

Pertama, Nilai anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang menunjukkan anomali negatif dan spasial Gelombang Low Ekuatorial yang cenderung persisten bergerak melintasi wilayah Sulawesi Utara turut memperkuat peningkatan aktivitas konvektif.

Kedua, Faktor penunjang lain yaitu potensi terbentuknya pola belokan angin (shearline) dan pertemuan massa udara (konvergensi), kondisi lokal akibat labilitas atmosfer dalam kondisi labil dan kelembaban udara yang tinggi hingga lapisan atas mendukung pertumbuhan awan-awan hujan menjadi semakin intens.

Baca juga:   Bendungan Kuwil Kawangkoan Capai Kapasitas Maksimum, Masyarakat Diminta Siaga Tanpa Panik

Perkembangan terkait kondisi cuaca ekstrem ini akan terus dipantau dan diinformasikan oleh BMKG, agar mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana.

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *