Bitung, SUDARA.ID – Prestasi membanggakan ditorehkan personel Tim Tarsius Polres Bitung, Bripda Andreas Waturandang, yang kembali mempersembahkan medali emas untuk Indonesia, yang mengharumkan nama Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Sulawesi Utara, dalam ajang kejuaraan beladiri, SouthEast Asia Hapkido Championship 2025 yang digelar di Jogjakarta pada tanggal 13-15 Juni 2025.
Bripda Andreas Waturandang berhasil menyabet medali emas dengan mengalahkan petarung asal Kamboja dengan skol telak 17-1setelah sebelumnya mengalahkan petarung asal negeri Gajah Putih, Thailand dengan skor tipis 15-14.
Pembuktian unjuk kemampuan yang luar biasa dari personelnya ini, diapresiasi langsung oleh Sang Kapolres, AKBP Albert Zai SIK MH, yang merasa berbangga hati atas torehan prestasi anak buahnya tersebut.
”Selamat kepada Bripda Andreas Waturandang, sebagai atlet yang telah berhasil mempersembahkan prestasi untuk Indonesia dari cabang olahraga Hapkido,” ucap Kapolres Albert Zai, Minggu (15/7/2025).
Kebanggaan Kapolres Bitung ini bukannya tanpa alasan, Bripda Andreas Waturandang berhasil mempertahankan prestasi yang juga telah berhasil diraihnya pada perhelatan kejuaraan tahun sebelumnya, dengan meraih medali emas yang sama pada kejuaraan Asian Hapkido Championship di Hongkong, yang membuktikan dominasi Sulawesi Utara di kancah Internasional, yang turut mengharumkan nama Bangsa dan Negara Indonesia.
“Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi juga bagi personel Polres Bitung lainnya, untuk bisa berprestasi dan mengharumkan nama institusi,” tutup Kapolres.
Diinformasikan, bahwa Bripda Andreas Waturandang, Karin Tanwijaya dan Kezia Umboh, adalah tiga atlet Hapkido asal Sulawesi Utara, yang mempersembahkan tiga medali emas untuk Indonesia.
“Ini bukan sekadar kemenangan. Ini bukti nyata bahwa Sulawesi Utara bukan hanya hadir, tapi memimpin,” ujar Ketua Hapkido Sulut, Audy Pangemanan.
“Kita ini adalah masyarakat petarung, dan kini dunia pun menyaksikannya! Apa yang terjadi di Kejuaraan Asia Tenggara Hapkido 2025 bukanlah sebuah kejutan, ini adalah konfirmasi,” tandas Pangemanan.
“Sejak lama, atlet-atlet Sulawesi Utara dikenal dan ditakuti di arena pertarungan. Bukan tanpa alasan, karena Tuhan menganugerahkan gen petarung kepada masyarakat Sulut,” kunci Pangemanan.