Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
BeritaNasional

Digitalisasi Beri Segudang Manfaat untuk Pengelolaan Hutan Konservatif

×

Digitalisasi Beri Segudang Manfaat untuk Pengelolaan Hutan Konservatif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, sudara.id – Direktur Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI-Warsi), Adi Junedi menyampaikan bahwa digitalisasi merupakan hal yang diperlukan untuk merawat lingkungan, khususnya dalam pengelolaan hutan konservatif.

Hal itu disampaikan Adi dalam acara Green Press Community (GPC) bertema “Komunikasi, Jurnalisme, AI dan Digitalisasi dalam Isu Lingkungan” yang berlangsung di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).

Example 300x600

Dia menuturkan, KKI Warsi telah membuat sejumlah program digitalisasi yang berfokus pada lingkungan hidup. Terbaru ada program digitalisasi desa.

Data yang ada di desa ini, kata Adi, bersifat dinamis, hidup, dan aktif. Artinya, data tersebut selalu berkembang dan ter-update otomatis ketika ada perubahan.

Baca juga:   Zaskakujące zjawiska naukowe i ich przykłady w kulturze, edukacji oraz grach takich jak Rocket Reels

“Hasil program Ini lebih kepada analisis data-data pembangunan berkelanjutan yang bisa memenuhi kehidupan masa kini dan tidak mengancam kebutuhan kehidupan di masyarakat,” ujarnya.

“Analisis ini juga bisa menjadi alarm untuk mitigasi bencana itu yang sudah mengancam,” sambungnya.

Saat ini, kata dia, sudah ada 104 desa di 5 provinsi yang telah memanfaatkan digitalisasi desa ini untuk membuat kebijakan dan advokasi pemerintah desa dalam hal lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Selain itu, pihaknya juga telah membuat program bernama pohon asuh. Program ini digulirkan untuk mendukung program penghijauan atau reboisasi. Program ini dapat diakses secara online melalui laman pohonasuh.org. Masyarakat yang berminat untuk mengasuh pohon bisa mengunjungi laman tersebut.

Baca juga:   Keajaiban Alam yang Memukau: Memahami Keindahan Menakjubkan Danau Tondano

Sejauh ini, sudah ada sekitar 4.993 pohon adopsi yang tersebar di 19 lokasi, dengan donasi per 1 November 2023 telah mencapai Rp937.415.000. Donasi ini dihimpun dari masing-masing pohonnya sebesar Rp100-200 ribu, dengan waktu asuh selama 1 tahun.

Lebih lanjut, KKI Warsi juga membuat program bernama Guardian yang akan membantu pengelola hutan konservasi dalam memitigasi upaya-upaya kejahatan terhadap lingkungan, salah satunya yakni penebangan hutan ilegal.

Dalam implementasinya, KKI Warsi menggunakan semacam alat pendeteksi suara yang dipasang di atas pohon. Alat ini akan mendeteksi adanya suara di sekitarnya dan mengirimkannya ke ke petugas.

“Alat ini akan membantu pengamanan kawasan untuk melakukan pengecekan lapangan. Ini juga banyak tangkap tangan (penebangan ilegal) berkat guardian ini,” tuturnya.

Baca juga:   How Symbols Influence Decision-Making in Games like Le Pharaoh 2025

Ke depan, dia berharap agar digitalisasi dan teknologi dapat diterapkan oleh semua pihak untuk membawa kemanfaatan dalam pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.

Acara GPC, yang berlangsung hingga Kamis (9/11/2023), menghadirkan berbagai learning session, talk show, dan konferensi yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pers, organisasi non-pemerintah, dan mahasiswa.

Pada hari terakhir, SIEJ, sebagai penyelenggara GPC, mengundang tiga Calon Presiden Republik Indonesia — Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto — untuk hadir menyampaikan rencana kerangka kebijakan terkait lingkungan hidup yang mereka siapkan jika terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. M.z*

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *