Manado, SUDARA.ID – Penerapan manajemen Sistem Merit, menjadi komitmen tegas Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) nomor urut 2, Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Hanny Joost Pajouw (HJP) untuk menghindari praktik Nepotisme dalam hal penempatkan posisi tugas dan jabatan para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penerapan sistem berbasis kompetensi kualifikasi kemampuan kinerja bagi ASN ini diungkapkan keduanya saat gelar debat publik ketiga antar paslon peserta pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut tahun 2024 yang diselenggarakan KPU Sulut di Grand Kawanua Internasional City Ballroom Manado, Selasa (12/10/2024).
“Kalau Tuhan berkenan dengan E2L-HJP nantinya, bahwa di Kantor Gubernur itu bukan hanya marga Lasut atau bukan hanya marga Pajouw, tetapi setiap orang yang berkualitas, yang punya kemampuan untuk membangun daerah Sulawesi Utara, kami akan berikan kesempatan, agar supaya apa yang kita cita-citakan mewujudkan kesejahteraan rakyat di Provinsi Sulawesi Utara, tentunya itu bisa terwujud,” ujar Hanny Joost Pajouw pada sesi debat antar Calon Wakil Gubernur Sulut malam itu.
Diungkapkannya hal tersebut oleh HJP, merupakan bagian dari pendalaman visi misi terkait tata kelola pemerintahan reformasi birokrasi paslon nomor urut 2, yang sebelumnya telah dipaparkan oleh Sang Calon Gubernur Elly Lasut di awal sesi debat.
“Kami akan menjadikan tata kelola pemerintahan yang berkualitas. Kita akan menghasilkan, atau kemudian menggambarkan bahwa pengelolaan itu, konfigurasinya adalah miskin struktur dan kaya fungsi. Artinya juga harus menempatkan perangkat daerah yang direkrut berdasarkan merit sistem, objektivitas, menjauhkan diri dari upaya-upaya rekrutmen yang berkaitan dengan nepotisme,” tandas Elly Lasut.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang dinilai berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar, tanpa diskriminasi.
Sistem merit ASN yang nantinya akan diterapkan pada pemerintahan Elly Lasut dan Hanny Joost Pajouw ini tentunya menjadi motivasi para ASN, untuk lebih gigih bekerja penuh integritas, yang diharapkan akan berdampak positif pada kualitas pelaksanaan tugas, khususnya dalam bidang pelayanan kepada masyarakat.
“Reformasi birokrasi juga akan kami sajikan kepada masyarakat Sulawesi Utara, agar supaya pelayanan publik kita akan semakin tinggi kualitasnya, dengan demikian akan menghasilkan tata kelola pemerintahan yang baik, yang berdampak pada menurunnya angka kemiskinan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi,” ucap Elly Lasut.
Hal tersebut kembali mendapatkan penegasan dari Sang Calon Wakil Gubernur, Hanny Joost Pajouw yang mengatakan, “Tata kelola pemerintahan masih berhubungan erat dengan Reformasi birokrasi dan tentunya akan berdampak pada pelayanan publik yang nantinya bermuara pada kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
“Yang kami akan tekankan pada tata kelola pemerintahan ini adalah mengenai merit sistem, by base on kuantitatif, base on kinerja, base on kemampuan, dan ini akan kami lakukan dengan sangat tegas, bahwa bukan soal kedekatan, bukan persoalan keluarga, tetapi ditekankan pada kualitas dan kemampuan dari ASN itu,” tegas HJP.