BeritaBerita UtamaPolitik

Ketua Bappilu PDIP Sulut, Steven Kandouw, Memohon Maaf atas Penyampaian Kontroversial di Kampanye Terbatas

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Sulawesi Utara (Sulut), Drs Steven OE Kandouw bersama Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi saat jumpa pers di Kantor DPD PDIP Sulut lama, Senin (15/1/2024). IstimewaKetua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Sulawesi Utara (Sulut), Drs Steven OE Kandouw bersama Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi saat jumpa pers di Kantor DPD PDIP Sulut lama, Senin (15/1/2024). Istimewa
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Sulawesi Utara (Sulut), Drs Steven OE Kandouw bersama Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi saat jumpa pers di Kantor DPD PDIP Sulut lama, Senin (15/1/2024). Istimewa

Manado, SUDARA.ID – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, dengan hati yang lapang menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas penyampaian kontroversial saat Kampanye Terbatas di Taman Cita Waya, Langowan, Kabupaten Minahasa, pada Sabtu (13/1/2024) lalu.

“Saya sampaikan kepada saudara-saudara di Langowan, termasuk TKD Prabowo-Gibran, teman-teman Gerindra, dan terutama Prabowo pribadi, bahwa saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila ada kata-kata saya menyinggung, tidak membuat nyaman, dan menyakiti hati,” tegas Steven Kandouw dalam jumpa pers di Eks Kantor DPD PDIP Sulut, Senin (16/1/2024).

Wakil Gubernur Sulut ini menyadari bahwa sebagai pejabat publik, ia harus menciptakan suasana pesta demokrasi yang kondusif, aman, lancar, dan damai di Bumi Nyiur Melambai.

“Walaupun berbeda afiliasi politik, kita harus berbesar hati membawa kedamaian, harmoni harus jadi prioritas,” ujar mantan Ketua DPRD Sulut.

Kandouw menekankan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Sulut yang tinggal beberapa hari lagi harus berjalan dengan penuh riang dan gembira. Ia mengajak untuk memberikan sosialisasi dan pencerahan pendidikan politik, terutama kepada generasi di bawah agar pesta demokrasi ini bukan hanya mencari kekuasaan, tetapi juga membentuk batu peradaban. (Jobel)

Exit mobile version