SUDARA.ID – Lentera China telah menjadi ikon budaya yang mengagumkan, mencerminkan kekayaan tradisi dan keindahan seni Tionghoa. Dari asal-usulnya yang kuno hingga keberadaannya yang tetap relevan dalam perayaan modern, lentera China memancarkan pesona yang tak terlupakan.
Asal dan Sejarah:
Dilansir dari topchinatravel.com, lentera China telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari sejak Dinasti Tang pada abad kedelapan. Namun, jejak awal pembuatannya dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Han Barat. Terobosan sejati terjadi di Dinasti Han Timur (25 M – 220 M) dengan ditemukannya lentera kertas China.
Chinese Lantern Festival, yang berasal dari Dinasti Han, menjadi momen penting untuk reuni keluarga dan menandai akhir Tahun Baru Imlek. Lentera tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam festival ini. Legenda mencatat bahwa Kaisar Tang Minghuang kerap memerintahkan pelayan istana untuk menghiasi Istana Kerajaan Shangyang dengan lentera, merayakan Festival Lentera sambil berdoa untuk kedamaian dan kemakmuran negara.
Kaisar Zhu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming, menambahkan kebesaran festival ini dengan meletakkan ratusan ribu lentera air di Sungai Qinhuai ketika menjadikan Nanjing sebagai ibu kota. Pada masa Kaisar Yongle, pemerintah yang dipindahkan ke Beijing menyebabkan tiang lampu ditempatkan di Gerbang Meridian (Wu men), dan pasar lentera dibangun di luar Gerbang Hua.
Awalnya, lentera digunakan untuk mengusir roh jahat dengan menggantungnya di depan pintu rumah. Hingga kini, lentera tetap menjadi simbol budaya Tionghoa yang mempesona dan memainkan peran penting dalam perayaan dan upacara.
Karakteristik Lampion China:
Dengan sejarah lebih dari 1800 tahun, pembuatan lentera China melibatkan kombinasi unik dari seni dan kerajinan, termasuk lukisan, pemotongan kertas, bordir, menjahit, dan fungsi pencahayaan. Berbagai bahan digunakan, mulai dari bambu, kayu, hingga sutra dan logam, menciptakan lentera yang bervariasi dan simbolis.
Jenis Lampion Cina Paling Terkenal:
Lentera Istana Beijing terbuat dari kayu tipis dan ditutup dengan kain dan kaca, menjadi simbol kemegahan kerajaan. Sedangkan lentera bergaya Suzhou, dengan desain yang lebih pedesaan, mencerminkan keindahan alam dan sejarah yang kaya.
Lentera, terutama yang berwarna merah, selalu mengingatkan orang Tionghoa pada festival akbar tradisional mereka. Di hari itu, keluarga berkumpul untuk merayakan keagungan festival, memancarkan kehangatan lentera yang indah di malam hari. Dengan keindahan dan maknanya yang mendalam, lentera China tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya dan berwarna.