Manado, SUDARA.ID – Yulius Selvanus Komaling (YSK) meminta para sineas asal Sulawesi Utara untuk menonjolkan sisi keindahan panorama Sulawesi Utara, saat akan menggarap suatu proyek pembuatan film dengan latar alam dan budaya di Sulawesi Utara.
Hal ini menjadi atensi YSK, usai gelar kegiatan nonton bareng (Nobar) film “Mariara – Perjamuan Maut”, karya sinematografi lokal Sulawesi Utara, Gorango Pictures di Cinema XXI Manado Town Square (Mantos) tiga, Sabtu (21/12/2024) malam.
Film bergenre horor yang diangkat dari kisah nyata tentang banyaknya kasus bayi-bayi yang hilang di Minahasa pada medio tahun 1990-an ini, menyajikan latar konflik sosial, ekonomi, budaya dan sisi religius masyarakat Sulawesi Utara.
“Kesan angkernya dapat,” ungkap Yulius Selvanus menanggapi film garapan Sutradara Veldy Reynold tersebut.
“Disemua daerah ada kepercayaan-kepercayaan seperti itu. Itu sisi gelap,” imbuh pemilik suara tertinggi Pilkada Sulawesi Utara tahun 2024 tersebut.
Namun menurutnya, meskipun bergenre horor, garapan produk sinematografi lokal Sulawesi Utara (Sulut) yang mengambil lokasi syuting apalagi latarbelakang budaya Sulawesi Utara, hendaknya juga menonjolkan pesan tentang sisi keindahan alam Sulawesi Utara.
“Itu sisi gelap, tapi sisi terangnya harusnya banyak, yang belum dilihat dari Sulut yang indah, Sulut yang cantik, Sulut yang mempesona, itu belum tampil. Kedepan mungkin harus ditampilkan panorama yang menonjol di Sulawesi Utara yang bisa dijual,” sorot YSK yang malam itu ditemani Sang istri tercinta Ny. Anik Wandriani Komaling.
“Kesan saya itu membawa kita ke arah Mariara (dukun santet) memang, tapikan hanya satu sudut saja, tapi yang lainnya kan ada satu keindahan yang perlu dijual dalam film itu,” saran YSK menanggapi film yang tayang perdana dihari pencoblosan pilkada serentak, Rabu (27/12/2024).
“Pesan bahwa di Sulut itu punya hutan yang baik, punya danau yang baik, punya laut yang baik, punya pantai yang baik, tapi ada sisi gelap disitu yang tersembunyi, Mariara itu,” jelas Yulius Selvanus.
Sebelumnya, film yang diproduseri Michael Umbas sebagai Produser Eksekutif dengan produser Merdy Rumintjap ini mendapat apresiasi langsung dari Raffi Ahmad, Utusan Presiden RI, Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni yang mengatakan bahwa Film Mariara sebagai produk sinematografi lokal Sulawesi Utara (Sulut), telah membuktikan kualitas karya anak-anak dari daerah, tidak kalah dengan para sineas dan aktor pemeran ditingkat nasional.
Nonton bareng (nobar) film Mariara bersama Yulius Selvanus Komaling (YSK) malam itu, turut dihadiri jajaran Tim Kemenangan Daerah (TKD) YSK-Victory, diantaranya Ketua Ramoy Luntungan, Ketua Harian Harvani Boky, Sekretaris Novi Mewengkang dan Bendahara Braien Waworuntu, bersama Ketua DPC Gerindra Kota Manado, Louis Carl Schramm.