Bitung, SUDARA.ID – Wakil Walikota Bitung, Randito Maringka, menekan bahwa Asta Cita merupakan kompas utama bagi Kebangkitan Nasional, saat membacakan sambutan resmi Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada gelar apel Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang berlangsung di lapangan Kantor Walikota Bitung. Selasa, (20/05/2025).
“Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat,” kutip Randito.
Randito menyampaikan bahwa 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih, telah membangun fondasi-fondasi kebijakan dimulai dari langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar akan kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Wakil Walikota juga menyebutkan empat bidang krusial yang saat ini telah bergulir dalam mewujudkan Kebangkitan Nasional yang bersahaja, berpihak, dan berkelanjutan bagi rakyat Indonesia.
“Di bidang kesejahteraan sosial, melalui Program Makan Bergizi Gratis, lebih dari 3,4 juta anak Indonesia telah menikmati akses pada makanan bernutrisi, dengan target sebesar 82,9 juta penerima manfaat hingga November 2025 (Data Kemenko Pangan, 9 Mei 2025). Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa. Sebab, kemajuan tidak selalu dimulai dari proyek-proyek besar, melainkan dari sebuah piring makan yang penuh, dari anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa rasa lapar, dengan semangat belajar yang tumbuh karena tubuh mereka cukup gizi,” sebut Wakil Walikota.
“Di bidang kesehatan, hingga 19 Mei 2025 tercatat sebanyak 4,15 juta orang sudah menerima layanan lengkap pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), dan masih terus bertambah mengingat jumlah pendaftar layanan PKG tercatat lebih dari 6 juta orang. Bukan hanya soal berobat, tapi tentang memberi rasa tenang bahwa siapa pun, di manapun, berhak merasa aman ketika berbicara tentang kesehatannya. Akses pengobatan tidak lagi bergantung pada tebalnya dompet, tapi pada keyakinan bahwa negara hadir untuk melindungi Rakyat. Layanan ini juga semakin mudah dijangkau lewat pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat bisa mencari informasi kesehatan, konsultasi dokter secara daring, dan mengakses layanan medis langsung dari ponsel mereka. Dengan cara ini, pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, lebih cepat, dan bisa dirasakan oleh lebih banyak orang,” lanjutnya.
“Di bidang ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency menjadi wujud komitmen untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih terarah dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Melalui upaya ini, terbuka peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mendorong pemerataan kesejahteraan, agar manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih luas,” tambahnya.
“Di bidang pengembangan manusia, mempercepat hadirnya pusat-pusat pelatihan vokasi dan penguatan talenta digital untuk menjawab tantangan besar di era transformasi digital. Melalui kolaborasi dengan dunia industri, Pemerintah Indonesia mendorong terbukanya lebih banyak program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk dalam penguasaan kecerdasan artifisial, pengelolaan data, dan keterampilan digital praktis,” terangnya.
Randito juga menegaskan bahwa dibalik setiap kebijakan fiskal, setiap program sosial, dan setiap langkah strategis yang dibuat Pemerintah Indonesia saat ini memiliki satu tujuan, yaitu agar setiap rakyat Indonesia, di kota besar maupun di pelosok desa, dapat merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam gerak kemajuan bangsa.