Jakarta, sudara.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pembaruan informasi terkait kejadian tsunami yang dipicu oleh gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang terjadi di wilayah barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, pada Jumat pagi (10/10).
Berdasarkan pemantauan alat pengukur pasang surut (tide gauge), tsunami telah terdeteksi di beberapa lokasi dengan ketinggian gelombang yang bervariasi, meski masih tergolong kecil. Berikut adalah data sementara yang berhasil direkam BMKG:
Rekaman Tide Gauge Tsunami (per 10 Oktober 2025, WIB):
ESSANG, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 0,17 m (09:08 WIB)
BEO, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 0,05 m (09:12 WIB)
BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Sulawesi Utara dan Papua Akibat Gempa di Mindanao, Filipina
GANALO, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 0,05 m (09:09 WIB)
MELONGUANE, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 0,11 m (09:06 WIB)
SANGIHE, Sulawesi Utara – 0,16 m (09:29 WIB)
MOROTAI, Maluku Utara – 0,10 m (09:46 WIB)
HALMAHERA BARAT, Maluku Utara – 0,05 m (09:42 WIB)
Dalam laporan lanjutan, BMKG mengonfirmasi terdeteksinya tsunami setinggi 0,07 m di Beo dan 0,035 m di Melonguane. Gelombang ini berasal dari aktivitas gempa dengan pusat berada sekitar 287 km barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara.
Berdasarkan model dan data pemantauan, beberapa wilayah di Sulawesi Utara tetap berpotensi terdampak gelombang tsunami meskipun dalam skala kecil. Wilayah yang masuk dalam status Waspada antara lain:
BMKG Sam Ratulangi Himbau Waspada Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara
Kabupaten Kepulauan Talaud
Kota Bitung
Kabupaten Minahasa Utara bagian selatan
Kabupaten Minahasa bagian selatan
Meskipun tinggi gelombang yang terpantau relatif rendah (maksimum 0,17 meter), BMKG tetap mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir, untuk menjauhi pantai dan tepian sungai hingga situasi dinyatakan aman secara resmi.
BMKG juga menegaskan pentingnya masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi hoaks. Semua informasi resmi terkait gempa dan tsunami dapat diakses melalui kanal resmi BMKG. Mz