Berita UtamaBisnis & EkonomiBitungPemerintahan

Walikota Hengky Honandar Lepas Bantuan Beras Gratis Periode Juni-Juli 2025 untuk 10.431 KK di Kota Bitung

Walikota Bitung, Hengky Honandar SE, saat melepas bantuan beras CBP di Gudang Perum Bulog Kanwil SulutGo. (Foto: Ridho L Tobing)Walikota Bitung, Hengky Honandar SE, saat melepas bantuan beras CBP di Gudang Perum Bulog Kanwil SulutGo. (Foto: Ridho L Tobing)
Walikota Bitung, Hengky Honandar SE, saat melepas bantuan beras CBP di Gudang Perum Bulog Kanwil SulutGo. (Foto: Ridho L Tobing)

Bitung, SUDARA.ID – Walikota Bitung, Hengky Honandar SE melepas penyaluran 208.620 kg bantuan beras gratis periode bulan Juni dan Juli 2025, untuk 10.431 Kepala Keluarga (KK) di Kota Bitung dari Gudang Perum Bulog Kanwil SulutGo, Kelurahan Madidir Ure, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (23/7/2025).

Penyaluran beras ini merupakan kelanjutan dari launching penyaluran bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang telah diluncurkan pekan lalu oleh Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, bersama dengan para Kepala Daerah Kabupaten/Kota pada Jumat, 18 Juli 2025, yang merupakan bagian dari program nasional yang dijalankan secara strategis guna mengatasi potensi krisis pangan dan meringankan beban ekonomi rumah tangga, terutama pasca lonjakan harga kebutuhan pokok dan kondisi cuaca ekstrem.

Penyaluran ini melibatkan kolaborasi strategis dengan Perum Bulog Kanwil SulutGo, untuk ketersediaan beras, Dinas Sosial untuk pendataan masyarakat penerima manfaat, dan Dinas Pertanian sebagai pendamping penyaluran tepat sasaran.

Penyaluran ini juga menjadi atensi Aparat Penegak Hukum (APH) Kepolisian Resor Bitung dan Kejaksaan Negeri Bitung, dalam mengawasi berjalan dengan baik dan tepat sasarannya bantuan.

Tiap-tiap Kepala Keluarga yang terdaftar sesuai kode barcode undangan resmi, akan menerima bantuan beras sebanyak 20 kg, untuk alokasi bantuan di bulan Juni dan Juli 2025, masing-masing sebanyak 10 kg per bulan.

Jelang detik-detik pelepasan bantuan tersebut, Walikota Hengky Honandar menyampaikan pesan tegas terkait hak para penerima manfaat.

“Mari kita sama-sama memantau untuk penyaluran pangan ini, karena ini adalah tugas dan tanggung jawab kita. Kita harapkan penyaluran ini nantinya tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dilapangan, yang mana, yang wajib menerima, tetap harus mereka yang menerima. Ada terjadi, didaftar tidak ada tapi menerima, itu perlu pantauan kita semua,” tegas Honandar.

Bahkan dirinya secara spesifik memohon dukung APH dalam mengawasi penyaluran ini, “Mungkin dari Kejaksaan juga, minta tolong supaya jangan ada kekeliruan terjadi dilapangan, kadang-kadang bisa saja terjadi, jadi perlu di monitor,” hatur Walikota.

Merasakan dampak langsung bantuan ini bagi warganya, Hengky Honandar memastikan Pemkot Bitung melalui Dinas Pertanian akan mendampingi Bulog hingga penyaluran ini selesai dilaksanakan.

“Pak Kadis Pertanian, bantu Bulog. Kita harus mengakui, dengan keberadaan Bulog ini kita sama-sama bisa menekan inflasi, agar bisa tercapai perekonomian yang lebih lancar, tidak ada lagi istilah-istilah Tengkulak-Tengkulak, yang ingin menggapai keuntungan lebih, kita sama-sama mengontrol itu,” tandas Honandar.

Walikota juga mengungkapkan rasa optimisnya, bahwa bantuan beras ini dapat membantu mengendalikan angka inflasi di Kota Bitung.

“Kami menindaklanjuti apa yang menjadi program pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, sehingga dengan penyaluran beras sebanyak sepuluh ribu pack, untuk dua bulan, itu berarti kan ada sekitar 200 ton, pasti dapat mempengaruhi inflasi, jadi kita dapat menekan inflasi, itu tujuannya, kemudian untuk masyarakat miskin ekstrim, mereka kan bisa mendapatkan suplai bahan pangan, itu tujuan daripada pemerintah pusat,”

“Untuk Kota Bitung, kita jelas tetap bersama-sama Bulog dan seluruh SKPD yang terkait, kita sama-sama bersatu untuk mengontrol perekonomian Kota Bitung. Wartawan juga ikut pantau seperti apa pergerakannya,” kunci Walikota.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Sulut, Noldy Ramyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bulog saat ini memiliki stok beras sebanyak 35.000 ton, yang mampu mendukung ketahanan pangan hingga 11 bulan mendatang.

Noldy menjelaskan, bahwa selain penyaluran bantuan pangan, melalui skema penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP), sebagaimana penugasan yang diberikan Bappenas RI, bulan Juni dan Juli ini, Bulog juga ditugaskan untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) beserta komoditi pangan lainnya, untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat.

Terkait GPM ini, Noldy mengungkapkan bahwa di bulan Juni dan Juli ini, gerakan tersebut sudah mulai berjalan di Kota Bitung, atas kolaborasi dan koordinasi yang baik dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Bitung.

“Kami dengan Kepala Dinas dan Kepala Bidang Dinas Pangan Kota Bitung, telah memulai GPM di 8 Kecamatan di Kota Bitung, dari minggu lalu di setiap titik di Kecamatan, dengan tujuan kita bisa menekan inflasi, dan bisa membantu masyarakat mendapatkan stok beras di Kecamatan dengan harga terjangkau, menekan harga di pasar, sehingga stabilisasi harga khususnya inflasi di Bitung, kita bisa tetap jaga,” jelasnya.

Sehubungan dengan teknis penyaluran, Kadis DPKP Kota Bitung, Steven Prok mengatakan, “Kita mendampingi (penyaluran), turut mengawasi. Kalau untuk penyerahan langsung dari Bulog, melalui operatornya yang ada di tiap Kelurahan, dengan menggunakan aplikasi,” jelas Steven Prok.

“Nanti mereka buka aplikasi, baru keluar nanti nama-nama Penerima (Manfaat), langsung mereka hubungi penerima. Torang tidak punya data penerima, nanti dia buka (aplikasi), scan barcode, baru dia keluar,” terang Kadis Prok.

Sementara untuk penggalangan data siapa saja penerima manfaat penyaluran bantuan CBP tersebut, Kadis Sosial Kota Bitung, Lady Ambat SSTP, menyampaikan, “Jadi penerima beras ini, dia harus masuk di DTSEN, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional desil (pemeringkatan sosial ekonomi) 1 sampai 5. Jadi ini benar-benar bantuan beras bagi masyarakat miskin, yang masuk di desil 1 sangat miskin, desil 2 miskin, desil 3 hampir miskin, desil 4 ekonomi menengah kebawah, desil 5 ekonomi menengah kebawah tetapi hidup pas-pasan, jadi mereka ini desil 1-5 yang berhak menerima bantuan beras ini dari Bapanas (Badan Pangan Nasional),” jelas rinci Lady Ambat.

“Jadi untuk penyaluran beras ini, yang jadi PIC (Person In Charge/Penanggung Jawab) itu dari Bapanas, untuk Kabupaten/Kota itu Dinas Pertanian, untuk data penerima yang masuk, di DTSEN Kemensos, nama-nama penerima (BNBA) kami tidak tahu, karena itu dari pusat,” terang Kadis Sosial Kota Bitung Lady Ambat.

Bersama Walikota, peluncuran bantuan CBP pagi tadi turut dilepas oleh Kajari Bitung diwakili Kasubsi 2 intelijen Kejari Bitung, Julio Yosua Wangkil SH; Kapolres Bitung diwakili Kabag SDM Polres Bitung, AKP Selvi M Lintjewas SH, dan Dandim 1310/Bitung diwakili Danramil 1310-01/Bitung Kapten Inf Markus Tilaar STh.

Exit mobile version