Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
Berita UtamaManado

Bencana Banjir dan Longsor Makan Korban Jiwa di Manado

1750
×

Bencana Banjir dan Longsor Makan Korban Jiwa di Manado

Sebarkan artikel ini
Seorang Warga meninggal akibat longsor di Malendeng Kecamatan Tikala Manado dievakuasi tim SAR pada Jumat, 21 Maret 2025 (Foto : Basarnas Manado/ sudara.id)
Example 468x60

Manado, sudara.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sepanjang hari mengakibatkan bencana alam banjir dan tanah longsor.

Seorang warga Lansia di wilayah Malendeng, Lingkungan 6 Kecamatan Tikala, bernama Arnold Robert Mamahit (76) meninggal dunia akibat tertimpa material longsor.

Example 300x600

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.20 Wita, dan tim Basarnas Manado segera bergerak cepat untuk melakukan evakuasi.

Basarnas Manado menurunkan empat tim rescue yang dilengkapi dengan perahu karet dan peralatan penyelamatan lainnya.

Baca juga:   KPU Manado Gelar CAT Calon Anggota PPS Pilkada 2024

Setelah melakukan pencarian intensif, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, George Mercy Randang, S.Ip., M.A.P, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini.

“Kami turut berduka atas kejadian ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama di daerah yang rawan longsor dan banjir. Jika terjadi situasi darurat, segera hubungi tim Basarnas untuk mendapatkan bantuan secepatnya,” ujar George Mercy Randang.

Baca juga:   WNA Asal Inggris Dievakuasi Dari Gunung Soputan Gegara Cidera Di Kepala

Hujan deras yang melanda Manado diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan menghindari area-area yang berpotensi rawan bencana, seperti lereng bukit dan daerah aliran sungai.

Basarnas Manado juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama di musim penghujan seperti saat ini.

Baca juga:   Mandi Hujan, Balita di Manado Hanyut Terbawa Arus Air Selokan

Masyarakat diharapkan dapat mengenali tanda-tanda bahaya, seperti retakan tanah di lereng bukit atau aliran air yang semakin deras, serta segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan kondisi yang berpotensi membahayakan.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dalam menghadapi potensi bencana alam, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terdampak cuaca ekstrem. Mz

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *