Minahasa, sudara.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah mempersiapkan 10 tema yang akan diangkat dalam pelaksanaan debat publik kedua pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulut di Kabupaten Minahasa.
Debat publik ini berlangsung di Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, pada Rabu malam, 23 Oktober 2024.
Adapun tema-tema yang akan dibahas meliputi Pendidikan, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga, Kesejahteraan dan Inklusi Sosial, Perlindungan Perempuan Anak dan Penyandang Disabilitas, Penguatan Demokrasi Lokal, Hukum dan HAM, Budaya, Kearifan Lokal, dan Masyarakat Adat.
Komisioner KPU Sulut, Meidy Tinangon, menjelaskan kepada awak media bahwa tema demokrasi lokal, budaya, kearifan lokal, dan masyarakat adat memiliki kaitan khusus dengan Minahasa.
“Secara historis sebelum Indonesia merdeka, praktik elektoral atau pemilihan umum sudah dilaksanakan di tanah Minahasa,” ujarnya.
Menurut Tinangon, selain rekam historis, KPU Sulut juga mempertimbangkan letak geografis dan politik serta muatan kultural Minahasa dalam menyelenggarakan debat publik kedua pilgub Sulut 2024 ini.
“Sudah ada lembaga legislatif di Tanah Minahasa yang namanya Dewan Minahasa, yang kantornya masih ada sekarang di zero point. Itu merupakan penanda demokrasi,” jelasnya saat media gathering di Kantor KPU Minahasa.
Tinangon menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan pilkada di Provinsi Sulut, khususnya pilgub, pihaknya mempraktikkan pemilu yang inklusif. Pemilu inklusif ini memperhatikan muatan materi kampanye tiap pasangan calon (paslon) yang akan berkompetisi dalam pilkada serentak pada 27 November mendatang.
“Mempraktikkan pemilu yang inklusif, sampai pada muatan materi kampanye. Materi kampanye itu kan visi, misi, program dari pasangan calon,” tambahnya.
Debat publik kedua pilgub Sulut 2024 akan diikuti oleh tiga paslon, yaitu Yulius Selvanus Komaling (YSK) dan Victor Mailangkay, Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Hanny Joost Pajouw (HJP), serta Steven Kandouw (SK) dan Alfred Denny Tuejeh (ADT).
Dengan pelaksanaan debat publik ini, diharapkan masyarakat Sulut dapat melihat dan menilai visi, misi, serta program yang diusung oleh masing-masing paslon, sehingga dapat memilih pemimpin yang terbaik untuk Provinsi Sulawesi Utara. Mz