Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
Berita UtamaHukrim

Kronologi Pembunuhan Bocah Perempuan Di Boltim Terungkap, Pelaku Ingin Hidup Hedon

×

Kronologi Pembunuhan Bocah Perempuan Di Boltim Terungkap, Pelaku Ingin Hidup Hedon

Sebarkan artikel ini
Bocah di Sulut Tewas Dimutilasi, Pelaku Ternyata Punya Ikatan Keluarga Dengan Korban
Saat Jumpa Pers di Mapolres Boltim Jumat (19/01/2024) (Dok: Ist)
Example 468x60

Boltim,SUDARA.ID – Kasus penemuan mayat bocah perempuan TAM (9) tahun di Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terungkap ke permukaan, setelah menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Kasus yang menjadi sorotan netizen karena, keadaan korban saat ditemukan sangat mengenaskan atau terpisah antara kepala dan badan.

Pada Jumat (19/1), sekitar pukul 16.00 Wita, Polres Boltim menggelar jumpa pers di Mapolres Boltim terkait kasus penemuan mayat bocah 9 tahun hari kamis (18/1). Dari keterangan Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi menuturkan jika kasus ini terjadi dengan motif pembunuhan berencana dan pencurian.

Example 300x600

“16.30 Wita saya melaksanakan konferensi pers terkait kasus pembunuhan berencana dan pencurian, terkait penemuan mayat bocah 9 tahun di lorong baret, Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim,” ungkapnya.

Korban Sempat Hilang

Sugeng mengatakan awalnya Polresta Boltim menerima laporan tentang seorang anak yang hilang pada hari Kamis (18/1) sekitar pukul 18.00 Wita. Aparat kepolisian langsung melakukan konfirmasi terhadap keluarga korban.

“Resmob Boltim melakukan konfirmasi kepada keluarga korban. Apakah benar anak mereka yang hilang Dan benar anak. Menurut keluarga anaknya, sering pulang sekitar 14.00 WITA untuk belajar mengaji, tapi sampai saat itu, tidak kunjung ada,” jelasnya.

Sugeng mengatakan, atas dasar itu kepolisian langsung melakukan pencarian terhadap korban dibantu warga sekitar.

“Selanjutnya pada pukul 19.00 Wita kepolisian dan masyarakat langsung melakukan pencarian pada pukul 20.00 Wita ditemukanlah sesosok mayat anak yang tak jauh dari tempat tinggal korban,” katanya.

Penemuan Bocah di areal perkebunan

Sugeng menjelaskan saat korban ditemukan di areal perkebunan di lorong Baret Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim sudah pada posisi tertelengkup. Kepala dan badan sudah terpisah.

“Saat itu terhadap TKP langsung diamankan dengan cara memasang police line untuk dilakukan olah TKP,” katanya.

Sugeng mengatakan setelah menemukan korban, aparat langsung membawa jenazah ke Puskesmas Tutuyan untuk penanganan visum. Sedangkan tim gabungan langsung melakukan proses penyelidikan.

Baca juga:   Terkini! Polda Sulut Tetapkan 10 Tersangka Penganiayaan dan 1 Tersangka Ujaran Kebencian Terkait Peristiwa Bitung

Melihat perhiasan korban sudah tidak ada di badan aparat kepolisian langsung mencari informasi terkait penjualan emas di Kabupaten Boltim.

“Tim gabungan Intel langsung melakukan pengembangan dengan cara mencari informasi ditoko emas apakah ada orang yang melakukan penjualan emas,” tungkasnya.

Terduga Pelaku Diamankan Polres Boltim

Di hari yang sama dengan penemuan mayat bocah perempuan 9 tahun, pada Kamis (18/1). Aparat menemukan informasi penjualan emas di salah satu toko emas di Kecamatan Tutuyan Kabupaten Boltim.

“Disalah satu toko emas ada lelaki inisial Gusti menjelaskan ada seorang ibu berambut pirang tidak dikenal dengan membawa seorang anak balita laki-laki sekitar 12.30 WITA membawa kalung emas dan sudah dijual dan dibayar seharga 3.670.000 rupiah dan sudah diantar dengan kendaraan bentor,” ungkap Sugeng dalam jumpa pers di Mapolresta Boltim, Jumat (19/1/2024).

Setelah mengantongi informasi dari toko emas, polisi kini melakukan pencarian terhadap bentor (Becak Motor) yang ditumpangi pelaku saat menjual emas milik korban.

“Dari keterangan pembeli emas maka tim melakukan pengembangan dan mencari kendaraan bentor yang masuk dalam toko emas dan tim menemukan lelaki berinisial Fadli dan menjelaskan kalau benar dia sudah mengantar seorang ibu dengan seorang balita laki laki yang dia tidak kenal namun dia tahu rumah ibu tersebut,” tambah Sugeng.

Atas informasinya yang sudah dikantongi, Tim gabungan dan pengemudi bentor bergegas pergi kerumah ibu yang diantar oleh bentor tadi.

“Selanjutnya tim bawa kendaraan bentor menuju rumah ibu tersebut dari proses analisa yang ditunjuk pengendara bentor. Ibu yang membawa balita bernama Arnita Mamonto (19) selanjutnya tim kembali ke Mapolres untuk menyusun rencana untuk mengamankan perempuan bernama Arnita Mamonto,” ujar Sugeng.

Sekitar pukul 22.30 Wita Polres Boltim kembali ke rumah pelaku di Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim untuk mengamankan pelaku

“Dan pada 22.30 WITA tim langsung mengamankan wanita bernama Arnita Mamonto ke Mapolres untuk diklarifikasi terkait penjualan emas milik korban,” tegas Sugeng.

Baca juga:   Polisi Sebut DP Tersangka Perkosa-Bunuh Remaja di Minahasa Meninggal Usai Demam Tinggi 

Pelaku Mengaku dan Pembunuhan Sudah direncanakan

Sugeng menjelaskan saat diamankan pelaku mengakui perbuatannya. Meski begitu aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan dengan melihat barang bukti yang ada untuk disesuaikan.

“Dari hasil keterangan bahwa benar dialah yang menjual perhiasan emas dimana perhiasan emas tersebut milik korban adik Arsa yang dia ambil dari tubuh korban setelah pembunuhan tersebut dilakukannya. Dan saat itu penyidik tetap melakukan pendalaman untuk di sesuaikan dengan bukti bukti yang ada,” bebernya.

Sugeng mengatakan pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas tanpa diketahui orang lain.

“Pada hari kamis (18/1) pukul 10.30 Wita pelaku melihat korban beserta ibunya masuk kedalam rumah neneknya. Saat itu pelaku langsung berniat membunuh korban agar bisa merampas perhiasan milik korban. Kemudian pelaku pergi kerumah neneknya, sesampainya disana pelaku mengajak korban untuk pergi kerumah pelaku,” ungkapnya.

Sugeng mengatakan, saat korban dirumah pelaku, korban disuruh untuk menunggu karena pelaku akan menitipkan anak pelaku kepada perempuan Wira Mamonto yang adalah Tante pelaku.

“Setelah itu pelaku kembali kerumahnya dan mengajak korban untuk pergi untuk mengambil sayur dibelakang rumah. Sekitar pukul 11.00 WITA, pelaku bersama korban berjalan kaki ke lorong baret

Sugeng mengatakan, dengan membawah sebilah pisau, pelaku dan korban melewati jalan belakang. Karena korban merasa lelah korban meminta pelaku untuk menggendongnya.

“Kemudian pelaku melihat situasi dan kondisi untuk memastikan tempat tersebut aman dan tidak ada orang lain. Kemudian pelaku menggendong korban, setelah sampai ditempat kejadian pelaku menurunkan korban dan mendorongnya sampai terjatuh terlengkup ditanah kemudian pelaku menindih korban dari atas,” jelasnya.

Sugeng mengatakan sehingga korban sudah bergerak kemudian pelaku menutup mulut korban dan menggorok leher korban dari arah kanan dan kiri sehingga putus. Dan pelaku menjatuhkan kepala korban kedalam selokan.

Baca juga:   Polres Bitung Ungkap Kasus Pembunuhan Teman Tikam Teman Saat Pesta Miras di Sari Kelapa

“Setelah itu pelaku berdiri dan mengambil perhiasan korban berupa, satu buah kalung, satu buah gelang, dan dua buah cincin. Setelah perhiasan emas diambil pelaku mendorong badan korban sehingga terjatuh kedalam selokan. Pisau pelaku dibuang di tempat yang tidak jauh dari TKP dan pelaku langsung pulang dan sholat mengikuti jalan belakang. Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan diatas mesin cuci,” pungkasnya.

Pelaku Membeli Handphone Dan Emas dari Hasil Menjual Perhiasan Korban

Sugeng melanjutkan setelah pelaku pergi kerumah tante untuk menjemput anaknya. Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di desa Tutuyan II dengan menggunakan bentor.

“Kemudian pelaku membeli satu buah cincin emas tokoh emas yang sama dengan berat 0,55 gram seharga 478 ribu pelaku membeli handphone seharga 1,100 dan kartu seharga 35 ribu, Voucher. Pelaku ke Indomaret membeli Popo, susu, minuman dan coklat Dan membayar bentor yang ditumpangi,” katanya.

Motif Ekonomi, Pelaku Ingin Hidup Hedon Pelaku Masih Punya Ikatan Keluarga

Masih dalam jumpa pers yang sama di Mapolres Boltim mengatakan pihaknya akan melakukan proses pemeriksaan kepada kejiwaan pelaku.

“Kalau dari kejiwaan kami akan berkonsultasi dengan psikiater akan menilai apakah yang bersangkutan memiliki kejiwaan diluar nalar orang normal, jadi kami akan berkonsultasi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Boltim AKP Denny Tampenawas.

Denny juga mengatakan jika pelaku dan korban memiliki ikatan keluarga sehingga memiliki kedekatan.

“Pelaku ini, suaminya punya hubungan keluarga dengan korban sehingga dengan kedekatan inilah dimanfaatkan pelaku untuk melakukan pembunuhan berencana tersebut,” tambahnya.

Untuk motif lainnya, Kasat mengucapkan belum ditemukan. “Sampai saat ini tidak ada konflik antara pelaku dengan keluarga korban tapi memang atas dasar ekonomi dari pelaku ini, karena pelaku suka untuk hidup Hedon sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup itu yang bersangkutan langsung mengambil kesimpulan seperti itu,” tandasnya.

Example 300250
Example 120x600
Example 300250 Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *