Manado, SUDARA.ID – Presidium Majelis Nasional (MN) Kahmi Ahmad Doli Kurnia ungkap butuh 7 tahun untuk menyelesaikan film Lafran. Film tersebut menceritakan kisah Pahlawan Nasional Lafran Pane saat mendirikan HMI sebagai organisasi Mahasiswa pertama di Indonesia.
Pada sambutannya saat menghadiri nonton bareng (Nobar), di XXI Megamall, Kecamatan Wenang, Manado, pada Jumat (7/6), sekitar Pukul 20.00 Wita, Presidium Majelis Nasional (MN) Kahmi Ahmad Doli Kurnia mengatakan butuh 7 tahun dalam proses pembuatan Film Lafran. Kata dia, itu adalah hal yang wajar bagi organisasi mahasiswa.
“Nah proses film ini bapak ibu sekalian tidaklah sebentar prosesnya 7 tahun, kenapa 7 tahun ya karena kita HMI kalau organisasi pengusaha mungkin 3-4 bulan jadi filmnya,” ujarnya, Jumat (7/6/2024).
Dirinya mengatakan justru masyarakat akan heran jika organisasi Mahasiswa HMI bisa membuat film dalam waktu yang cepat. Kendati demikian, dia bersyukur film ini kini bisa selesai dengan keterbatasan anggaran.
“Justru kalau kita bikin film hanya 6 bulan orang bertanya-tanya ini HMI duitnya darimana,” ujar Ketua Komisi II DPR RI.
Dirinya sangat berterima kasih kepada Akbar Tandjung sebagai senior di keluarga HMI. Pasalnya, film Lafran tersebut, diinisiasi olehnya sehingga banyak masyarakat tahu pengorbanan dan alasan HMI berdiri.
“Kita juga berterima kasih kepada bang Akbar Tandjung beliau yang menginisiatif melahirkan film ini jadi kita hanya melanjutkan sebetulnya,” terangnya