Manado, SUDARA.ID – Ibadah pra-Natal Rukun Karo Merga Silima Kota Manado dan sekitarnya digelar di Auditorium Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Tateli-Klasey, Minggu (8/12/2024).
Mengambil Tema, “Kelahiran Yesus Kristus memberi spirit hidup dalam kedamaian, kebersamaan dan kepedulian ditengah keberagaman,” (Ketubuhen Tuhan Yesus Kristus Mbere Gegeh ras damai man banta gelah kita ersada i bas keberagamen), kegiatan ini dihadiri oleh ratusan orang Karo dari berbagai penjuru Kota Manado dan sekitarnya, baik yang sudah menetap maupun para perantau yang sementara mengenyam pendidikan ataupun yang sedang dalam penugasan kerja.
Ibadah Pra-Natal yang dipimpin oleh Khadim Pdt. Juliana Sembiring Kakombong, STH dimulai dengan lantunan lagu puji-pujian yang diikuti dengan pemasangan lilin-lilin Natal sebagai wujud penghayatan gambaran dari kasih sejati Tuhan Yesus Kristus, Sang Immanuel yang telah datang bagi dunia sebagai terang bagi hidup manusia.
Dalam bagian dari Ibadah tersebut, Pendeta Juliana mengajak warga rukun Karo Merga Silima memanfaatkan momentum Natal diperingati dalam suasana kekeluargaan untuk saling mengasihi, saling peduli, penuh perhatian satu dengan yang lain, karena itulah gambaran dari kasih Tuhan yang sejati, sebagai ungkapan sukacita merayakan Natal Yesus Kristus yang penuh rahmat.
Usai ibadah tarian-tarian khas Karo dan nyanyian puji-pujian dipersembahkan oleh muda-mudi dan anak-anak berbakat, untuk menyemarakkan momen Natal tahun ini.
Ungkapan terimakasih pun dihaturkan Ketua Panitia, Wira Ginting atas partisipasi dan kehadiran para tamu undangan, yang berharap kegiatan ini akan semakin mempererat hubungan Silaturahmi diantara anggota Rukun Karo Merga Silima Manado.
Sementara itu, Ketua Rukun Karo Merga Silima Manado, Salmon Tarigan mengungkapkan harapannya sesuai tema Natal tahun ini, “Didalam perbedaan, disitulah letak keindahan, didalam keberagaman, disitulah letak kebersamaan. Mudah-mudahan ini terus kita pupuk dan bisa terus bersama-sama,” ucap Salmon Tarigan.
Salmon Tarigan juga mengungkapkan alasan diberinya panggung dan ruang ekspresi bagi anak-anak dalam menari dan menyanyi serta adanya sesi pembagian bingkisan kasih kepada anak-anak.
“Saya kumpulkan tadi anak-anak untuk tampil kedepan dan memberikan bingkisan natal, biar sekecil apapun kita berikan tadi. Anak-anak kita harus kita berikan panggung. Cucu-cucu kita harus kita berikan ruang untuk untuk mereka mengeksplor dirinya. Kapan kita menyiapkan panggung sebesar ini, kalau kita tidak menyiapkan untuk anak-anak kita. Latih mereka sejak dini ditempat dan rumah kita sendiri. Kita harus utamakan anak-anak kita,” ucap Tarigan penuh makna.
Setelah semua sesi selesai, semua hadirin menikmati jamuan makan malam bersama dengan berbagai menu masakan dan kuliner khas Karo seperti cipera dan cimpa, tersaji pula olahan daun Ubi tumbuk dan labu air santan.
Kegiatan ditutup dengan gelar acara ramah tamah, dengan “erlandek” ria bersama, yang merupakan gerak tari yang diiringi alunan melodi musik khas Karo, sebagai ajang penyambung silaturahmi.