Manado, SUDARA.ID – Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus menyebut Sulawesi Utara sekarang sebagai “Pintu Gerbang Ibu Kota Negara (IKN)” yang memiliki berbagai peluang untuk terus semakin berkembang dalam bidang sosial ekonomi kemasyarakatan.
Hal ini disampaikannya saat acara temu ramah dengan para wartawan dari berbagai media pada gelar coffee morning di Kantor Sekretariat DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara di bilangan Santo Josep, Kelak, Kota Manado, Kamis (11/7/2024).
Dalam bagian dari catatan SUDARA.ID pada pagi itu, Yulius Selvanus mengungkapkan situasi geopolitik kawasan Asia Tenggara terkait sengketa Laut Cina Selatan yang langsung berbatasan dengan wilayah teritorial Indonesia, memiliki daya ancam yang berdampak langsung kepada Indonesia.
“Situasi geopolitik yang terjadi saat ini, yang terjadi di luar sana terhadap ancaman NKRI kita, yang terdekat adalah Laut Cina Selatan. Disana banyak kapal perang, banyak pesawat terbang yang kapan saja dapat terjadi peperangan, dan peperangan itu akan berdampak kepada NKRI kita,” ujar Yulius Selvanus
Wilayah perbatasan lainnya, termasuk Sulawesi Utara, memiliki potensi ancaman yang sama atas kedaulatan NKRI, “Kita di Sulawesi Utara ini adalah bagian Utara perbatasan Indonesia. Jadi kalau kita bilang dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Rote sampai Miangas. Miangas itu daerahnya siapa? Sulawesi Utara, kita punya,” ucap Selvanus.
Menurut Yulius Selvanus, status Sulut sebagai wilayah perbatasan paling utara Indonesia, berpotensi dimanfaatkan pihak tertentu dari luar Sulut untuk melakukan gerakan perpecahan diantara elemen masyarakat, khususnya menjelang perhelatan pilkada yang tahapannya saat ini sementara bergulir diberbagai daerah di Sulawesi Utara.
“Jadi kita juga harus memikirkan bahwa kondisifitas pada pilkada ini sangat-sangat dibutuhkan, jangan sampai insan lain, kelompok lain, oknum yang ada diluar sana mengadu domba kita, kemudian terjadi pecah belah,” ungkap Selvanus.
“Ini saya mengingatkan, karena saya sudah mulai tracking, saya lihat ini bukan orang-orang Sulawesi Utara lagi yang main, buzzer-buzzer ini. Buzzer-buzzer ini banyak dari luar. Jadi tolong teman-teman sekalian jangan mau kita di adu domba, khususnya para calon-calon yang akan maju nanti di pilkada khususnya di Sulawesi Utara, untuk mari kita bergandengan tangan, biarkan rakyat yang memilih. Mari kita mengadu program kita masing-masing demi Sulawesi Utara lebih maju dari hari ini,” ujar Yulius Selvanus yang saat ini berstatus sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Cyber Security dan Informatika.
Dirinya berharap para pemimpin baru di wilayah Sulawesi Utara nantinya dapat terus melanjutkan program-program dari pemerintahan periode sebelumnya untuk mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan demi kemajuan Sulawesi Utara.
“Hari ini sudah disiapkan oleh pejabat yang lama, infrastruktur dan lain sebagainya, maka pimpinan berikutnya, dia harus bisa melanjutkan bukan menggagalkan atau bukan membatalkan. Tapi dia harus melanjutkan program-program sehingga berkesinambungan, pembangunan yang lama pada pembangunan yang akan datang, sehingga kalau itu berkesinambungan, maka Sulawesi Utara akan maju,” kata Selvanus.
Yulius pun mengungkapkan alasan fundamental berikutnya, yaitu mengenai letak geografis Sulut yang dekat dengan Ibukota negara yang baru di Kalimantan Timur.
“Kita ingat juga bahwa IKN kita, kalau dihadapkan dengan Sulawesi Utara, maka Sulawesi Utara adalah pintu gerbangnya Ibukota negara, bukan lagi Jakarta. Kalau kita tidak tepat mengambil kesempatan yang baik ini, maka kita akan tertinggal seperti ini terus,” ucap Selvanus.
“Peluang ekonomi Indonesia timur, peluang ekonomi menuju pintu gerbang IKN ada ditempat kita di Sulawesi Utara ini. Ingat kita (Indonesia) ada berbatasan dengan Filipin, dengan Brunei dan laut Pasifik, ini sangat menguntungkan buat kita di Sulawesi Utara. Kalau kita tidak paham itu, maka kita akan tertinggal, Sulawesi Utara akan seperti ini terus,” jelas Selvanus.
“Padahal kalau kita lihat kondisi wilayah Sulawesi Utara ini, dihadapkan dengan demografi, kemudian dihadapkan kondisi sosial yang ada disini, dihadapkan dengan sumber daya yang kita punya, kalau ini tidak bisa dimanfaatkan semua ini, maka kita akan tertinggal,” tandasnya.
Kondisi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pimpinan pemerintahan daerah yang baru untuk kemajuan Sulawesi Utara kedepannya.
“Untuk itu saya berharap kepada kita semua, baik calon gubernur calon wakil gubernur, calon bupati, walikota, jangan hanya berpikir hanya jabatan sesaat. Tetapi jabatan ini harus berpikir bahwa, saya akan memimpin Sulawesi Utara ini untuk kemajuan Rakyat Sulawesi Utara,” ajak Selvanus.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk turut aktif dalam menciptakan suasana pilkada tetap kondusif dengan bersama-sama meredam serangan hoaks dan adu domba.
“Ini yang saya himbau kepada masyarakat Sulawesi Utara maupun yang ada diluar Sulawesi Utara yang selalu ramai di media sosial (medsos), baik di FB (Facebook), di IG (instagram) di WA grup, saya berharap hentikan hoaks, hentikan adu domba yang mengarah kepada perpecahan. Ini mulai ngeri, sudah tidak sopan lagi kita bermain di media sosial, Ingat UU ITE,” himbaunya.
“Pemerintah memberikan kebebasan, tetapi tetap mengikat dengan aturan-aturan sehingga kita terkontrol. Kalau kontrol itu kita paham, maka kita tidak akan pernah ada hoaks, adu domba, tidak akan pernah saling menghina,” terangnya.
“Karena saya memahami betul bagaimana geopolitik, bagaimana situasi nasional, bagaimana kondisi nasional, bagaimana kondisi di luar negeri, bagaimana kondisi Indonesia Timur ini, saya sangat memahami itu, dan saya sangat memahami konsepnya Bapak Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia terpilih,” ucap Selvanus.
“Karena sampai hari ini, sejak sebelum pensiun saya berdinas juga di Kemhan (Kementerian Pertahanan). Jabatan saya Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan Kementerian Pertahanan. Kemudian begitu pensiun langsung keluar SK, saya menjabat sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Cyber Security dan Informatika. Jadi pensiun 2021 Oktober sampai hari ini, saya masih asisten khusus Menteri Pertahanan Bapak Prabowo Subianto,” pungkasnya.