Manado, SUDARA.ID – 13 Desa dari Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), direndam banjir imbas curah hujan yang tinggi. Akses jalan sempat putus kini berangsur normal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut Adolf Tamengkel mengatakan curah hujan yang tinggi pada Selasa, (26/6) sekitar Pukul 03.00 Wita – 15.00 Wita akibatkan 13 Desa terendam banjir. Tercatat Desa Tobayagan Selatan, Desa Tobayagan, Desa Torosik, Desa Mataindo, Desa Mataindo Utara, Desa Kombot di Kecamatan Pinolosian, Bolsel, Desa Toruakat, Desa Doloduo Dua, Desa Doloduo, Desa Wangga Baru, Desa Pusian di Kecamatan Dumoga, Bolmong dan Desa Bentenan, Desa Makalau Selatan, Kecamatan Pusomaen, Mitra.
“Banjir (sampai) sekarang di Toruakat Bolmong, mengakibatkan jalan putus. (Air di) Irigasi Toruakat (meluap) disekitaran situ,” ujar Adolf, Rabu (26/6/2024).
Adolf mengatakan akibat curah hujan tinggi air Bendungan Kosinggolan Bolsel, Sungai Ongkaw Bolmong meluap hingga meredam desa di sekitar. Meski demikian, akses jalan dibeberapa tempat masih bisa dilalui warga.
“Kemudian ada juga di Mitra, di Bentenan sana tapi (akses jalan) masih bisa dilewati, di Bolsel tapi masih bisa dilalui jadi masih tergolong aman,” ujarnya.
Adolf memastikan banjir yang terjadi di 13 Desa di Sulut akibat cuaca ekstrim yang sudah diperingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pihaknya, mengimbau masyarakat waspada dengan cuaca ekstrim.
“Sudah diperingatkan oleh BMKG akan ada cuaca ekstrim. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati karena curah hujan tinggi,” imbaunya.
Lebih lanjut, Adolf menjabarkan curah hujan tinggi terjadi di Sulut imbas dari cuaca ekstrim di Negara bagian Filipina yang berbatasan langsung dengan Sulut. Hal tersebut, diungkapkan hasil pengamatan satelit milik BMKG.
“Akibat cuaca dari Filipina, jadi imbasnya ini (Curah Hujan Tinggi di Sulut),” terangnya.
Adolf membeberkan penanganan bencana telah dilakukan oleh tim respon cepat (TRC) yang ada di Daerah. Terlebih, untuk membuka akses jalan yang putus di Desa Toruakat.
“Kita akan bawa bantuan, kalau disana tim TRC setempat, kan ada badan bencana di kabupaten/kota. Kalau untuk penanganan ruas jalan yang putus dari Balai Jalan di Bolmong sanakan ada alat berat,” terangnya.
Kendati demikian, Adolf mengatakan kerusakan materil akibat banjir belum bisa dipastikan. Pihaknya, hingga kini masih melakukan penangan dini untuk bencana banjir.
“Belum (Data kerusakan belum masuk),” paparnya.