Scroll untuk baca artikel
Example 360x360
Example 728x250
BeritaPolitik

Jelang Pendaftaran Pilgub, Bawaslu Sulut Imbau Parpol Dilarang Terima Mahar Politik

1566
×

Jelang Pendaftaran Pilgub, Bawaslu Sulut Imbau Parpol Dilarang Terima Mahar Politik

Sebarkan artikel ini
Anggota Bawaslu Sulut, Donny Rumagit
Anggota Bawaslu Sulut, Donny Rumagit
Example 468x60

Manado, SUDARA.ID – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ingatkan seluruh partai politik di wilayahnya untuk tidak meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun (mahar politik) pada proses pencalonan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut dimana parpol akan memberikan rekomendasi dukungan bagi bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut.

Hal tersebut tertuang dalam surat imbauan yang dikirimkan oleh Bawaslu Sulut kepada partai politik khususnya yang telah memperoleh kursi pada pemilu terakhir di DPRD Provinsi Sulut berdasarkan penetapan dari KPU Sulawesi Utara.

Example 300x600

Larangan menerima mahar politik tertuang dalam Undang-Undang Pemilihan Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir diubah dengan undang-undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang-undang dalam Pasal 47 ayat 1-6.

Baca juga:   Ketua Bawaslu Sulut : Pengawasan Adalah Sebuah Siklus Dari Penyelenggaraan Pemilu

Aturan tersebut memuat sanksi administratif bagi partai politik atau oknum dalam partai politik apabila terbukti menerima mahar politik yaitu dilarang mengajukan calon di daerah yang sama pada pemilihan berikutnya, pembatalan pasangan calon, denda 10 kali lipat dari nilai imbalan yang diterima.

Selain sanksi administratif, dapat dikenakan juga sanksi pidana sebagaimana diatur dalam undang-undang Pemilihan Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang-undang pada Pasal 187B dan Pasal 187C.

Baca juga:   Gerak Cepat Sejak Malam Hari, Bawaslu Sulut Tertibkan APK di Masa Tenang Pemilu 

Hal tersebut diatur bahwa dimana anggota partai politik atau anggota gabungan partai politik yang menerima mahar politik dijerat dengan ancaman pidana maksimal 72 bulan serta denda 1 milyar rupiah sedangkan untuk pemberi imbalan dijerat dengan ancaman pidana maksimal 60 bulan serta denda maksimal 1 Milyar Rupiah.

Untuk itu anggota Bawaslu Provinsi Sulut Donny Rumagit yang juga sebagai PIC (Person in Charge) Pengawasan Pencalonan Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, mengimbau kepada partai politik untuk tidak menerima atau meminta mahar politik serta kepada bakal Calon Gubernur dan bakal Calon Wakil Gubernur untuk tidak memberikan imbalan atau mahar kepada partai politik atau oknum partai politik.

Baca juga:   Cegah Pelanggaran Kampanye Di Luar Masa Kampanye, Bawaslu Sulut Imbau Parpol dan Bakal Calon Perseorangan DPD

Selanjutnya Rumagit mengharapkan partisipasi aktif pengawasan oleh masyarakat apabila ditemukan indikasi atau informasi dugaan pemberian mahar politik dalam proses tahapan pencalonan untuk melaporkan kepada Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Panwascam untuk selanjutnya diinvestigasi oleh Bawaslu Sulut.

(*/zf)

Example 300250 Example 300250 Example 300250
Example 120x600
Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *