Manado, SUDARA.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) atur skema pengungsi imbas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, bisa gunakan hak pilih. Setidaknya, ada 702 pemilih asal Pulau Ruang.
Anggota KPU Sulut Lanny Ointu mengatakan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah dimulai. Tantangan awal penyelenggaraan dalam menjaga hak pilih warga Pulau Ruang yakni pemutakhiran data pemilih, karena saat ini warga telah mengungsi untuk persiapan relokasi di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
“Dalam proses pemutakhiran data pemilih yang terkena bencana alam (Gunung Ruang),” ujar Ketua Divisi Data, Perencanaan dan Informasi, Kamis (30/5/2024).
Ia mengatakan tantangan tersebut sudah terlihat sejak perekrutan Badan Adhoc yang tidak mencukupi Kuota. Sehingga saat ini, KPU Kabupaten Sitaro tengah melakukan komunikasi dengan stakeholder untuk dapat melengkapi Badan Adhoc dari lembaga pendidikan dan lembaga pemberdaya masyarakat.
“Dalam proses rekrutmen PPK dan PPS khusus digunung ruang memang belum ada Badan Adhoc,” tutur Lanny.
Lanny mengatakan langkah awal untuk menjaga hak pilih dari pengungsi asal Pulau Ruang dengan melakukan pendataan. Disisi lain, lokasi pengungsian berada dibeberapa tempat, bahkan terdapat warga mengungsi secara mandiri dirumah kerabat yang sulit dijangkau petugas Pemutakhiran data nantinya.
“Pilkada yang sudah semakin dekat tepatnya tanggal 27 November 2024 sehingga harus memperhatikan data-data penduduk dan jumlah pemilih yang ada di sekitar gunung ruang yang mana sampai saat ini ada sejumlah keluarga yang mengungsi di Bitung dan Pineleng,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lanny mengatakan skema yang digunakan KPU bakal memindahkan TPS dilokasi pengungsi agar pemilih bisa menjangkau tempat memilih. Pihaknya mencatat ada 3 TPS yang diperlukan.
“3 TPS di desa-desa sekitar Gunung Ruang yang rencananya akan dipindahkan karena mengingat penduduk disana sudah diungsikan. Di Desa Laingpatehi ada 442 pemilih dan di Desa Pumpente 260 pemilih,” bebernya.
Lanny menuturkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bawaslu Sulut serta Pemerintah dalam menggagas skema ini dalam rapat koordinasi yang digelar Rabu (29/5). Kendati demikian, pihaknya akan memperhatikan kondisi kedepan agar bisa mengcover semua pemilih dari Desa Leingpatehi dan Desa Pumpente.
“Menurut rencana TPS tersebut akan di pindahkan di Bitung namun juga tetap harus memperhatikan kondisi apakah Masyarakat gunung ruang sudah terakomodir di sana semua,” paparnya.