Menurut FM (26), seorang mahasiswa yang juga tinggal di kost tersebut, ia meninggalkan kost pada Sabtu, 24 Agustus 2024, pukul 10.00 WITA untuk menggunakan WiFi di tempat kost lamanya.
Saat kembali sekitar pukul 17.00 WITA, FM menemukan GADE sudah dalam keadaan tergantung. FM segera mencoba menolong, namun GADE sudah tidak bergerak dan dingin. FM kemudian menghubungi orang tua korban, teman-teman kost, serta melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian dan pemerintah setempat.
FM mengungkapkan bahwa malam sebelum kejadian, GADE terlihat mabuk setelah pulang dari kampus. Walaupun tidak ada indikasi masalah di kampus atau dengan keluarga, FM menambahkan bahwa beberapa bulan lalu GADE pernah mencoba bunuh diri dengan tidak makan dan minum selama beberapa hari setelah putus cinta.
Tim INAFIS yang memeriksa jenazah menemukan mata korban melotot, lidah tergigit, dan tidak ada tanda kekerasan fisik. Ditemukan juga cairan urin pada kemaluan dan abses dari anus. Pemeriksaan awal mengindikasikan kematian murni akibat gantung diri.
Pihak kepolisian telah mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP), membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Tondano untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan menghubungi pihak keluarga. Penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan tidak adanya faktor lain dalam kematian korban.
Kapolres Minahasa, AKBP S. Sophian, mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar mereka.
“Ayo kita kenali orang-orang di sekitar kita. Perhatikan perubahan sikap dan perilaku mereka, karena bisa jadi mereka sedang berjuang dengan masalah berat yang tak terlihat di permukaan,” ujar Kapolres. Mz