Manado, sudara.id – Puskesmas Bailang di Manado berhasil menurunkan angka stunting berkat kolaborasi intensif dengan masyarakat.
Kepala Puskesmas Bailang, dr. Nenny Tubagus, mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting di Kelurahan Bailang dari lima kasus pada 2023 menjadi tiga kasus pada 2024 merupakan hasil dari program-program pencegahan dan penanganan yang dilakukan secara menyeluruh.
“Kami terus melakukan berbagai kegiatan untuk mencegah stunting, mulai dari pemberian ASI eksklusif, pemantauan perkembangan anak di posyandu, hingga memberikan tablet tambah darah dan MPASI bergizi untuk bayi di atas enam bulan,” jelas dr. Nenny pada Senin (9/9/2024).
Menurut dr. Nenny, upaya tersebut juga merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Kota Manado di bawah kepemimpinan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang.
“Kami melakukan intervensi sejak bayi masih dalam kandungan, termasuk memberikan makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil dan bayi,” tambahnya.
Puskesmas Bailang juga melaksanakan program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil dengan berat badan kurang, yang berlangsung selama 56 hari untuk bayi dan 120 hari untuk ibu hamil.
“Kolaborasi dengan Ketua Lingkungan dan kader Posyandu sangat penting dalam penanggulangan stunting ini,” kata Nenny.
Warga setempat, Janet Sasue, mengapresiasi program Puskesmas Bailang.
“Pelayanan di Puskesmas terus meningkat, dan petugas rutin membawa bantuan makanan untuk anak-anak balita dan ibu hamil,” ujarnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Ustad Muyyasir, juga menyatakan kepuasan atas pelayanan Puskesmas Bailang.
“Kami merasakan banyak peningkatan dalam layanan kesehatan, termasuk penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala,” tutupnya.
Kolaborasi antara Puskesmas Bailang dan masyarakat diharapkan dapat terus memperbaiki kesehatan dan mengurangi angka stunting di daerah tersebut. Mz