Lombok Timur, sudara.id – Upaya penyelamatan terhadap JDSP (27), pendaki asal Brasil yang dilaporkan terjatuh di tebing Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Gunung Rinjani, masih terus berlangsung di tengah medan ekstrem dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Operasi penyelamatan ini melibatkan tim SAR gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Kepolisian Resor Lombok Timur, Kompi 3 Batalyon B Satuan Brimob Polda NTB, TNI, BPBD, Damkar, serta sejumlah relawan sejak Sabtu (21/6).
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid, S.H., S.I.K., menjelaskan bahwa kontur vertikal dan terjal menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.
“Hingga hari ini, tim gabungan masih terus melakukan upaya-upaya maksimal untuk penyelamatan korban,” ujarnya saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa (24/6).
Awalnya, tim mencoba menjangkau korban dengan pemasangan tali sepanjang 300 meter. Namun, korban yang terus terperosok ke kedalaman belum berhasil dijangkau. Salah satu anggota tim bahkan harus bermalam di ketinggian 200 meter menggunakan teknik flying camp untuk menjaga titik evakuasi.
Pada Senin (23/6), tim menggunakan drone thermal untuk mencari posisi korban. Hasil observasi menunjukkan bahwa korban terlihat tersangkut di dinding tebing pada kedalaman sekitar 500 meter, namun tanpa adanya tanda-tanda pergerakan.
Dua anggota tim rescue sempat turun hingga kedalaman 350 meter guna memasang anchor tambahan. Namun, keberadaan dua overhang besar menghalangi teknik tersebut, sehingga satu-satunya opsi yang tersisa adalah climbing vertikal—metode yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Sayangnya, cuaca berkabut dan tebing yang licin akibat hujan membuat upaya tersebut terlalu berisiko. Demi keselamatan tim, evakuasi sementara dihentikan sambil menunggu jendela cuaca yang lebih baik.
Basarnas Manado Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Beberapa
“Ini adalah misi kemanusiaan yang tidak mudah. Koordinasi lintas instansi sangat vital dalam operasi ekstrem seperti ini. Dukungan dan doa masyarakat sangat berarti bagi keberhasilan dan keselamatan tim di lapangan,” lanjut Kombes Kholid.
Operasi penyelamatan yang berlangsung di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani ini mencerminkan komitmen tinggi seluruh unsur, baik dari aparat negara maupun relawan, dalam menjunjung nilai kemanusiaan dan solidaritas lintas negara.
Meski kondisi korban belum dapat dipastikan, upaya penyelamatan akan terus dilakukan selama situasi memungkinkan dan keselamatan tim tetap terjaga. Polda NTB turut menyampaikan apresiasi atas profesionalisme dan keberanian tim SAR gabungan dalam menjalankan misi ini. Mz