Manado, SUDARA.ID – Dana duka, dana lansia dan dana insentif bagi para tokoh agama serta tunjangan kesehatan akan menjadi bagian dari program pemerintahan yang dijanjikan Pasangan “Bersabda”, Benny Parasan dan Boby Daud, sesaat setelah pendaftaran keduanya sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Manado dari Partai Gerindra dan PAN, secara resmi diterima KPU Kota Manado pada hari terakhir masa pendaftaran di Kantor KPU Manado, Kamis (29/8/2024) malam.
Diiringi ribuan pendukung bersama dengan sejumlah kader Gerindra dan PAN Kota Manado, diantarannya Ketua Gerindra Manado Louis Carl Schramm, Sekretaris Gerindra Asep Sobandi, anggota DPRD Manado Mona Kloer dan Nanses Rakian serta politisi PAN Ayub Ali Albugis, Benny Parasan mengungkapkan alasannya bersama dengan Boby Daud untuk maju di Pemilihan Walikota (Pilwako) Manado tahun 2024.
“Alasan kami maju dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado perlu saudara-saudara catat, kami ini empat periode di DPRD Kota Manado, Pak Boby tiga periode di Kota Manado. Keinginan masyarakat yang sampai saat ini belum terimplementasi dalam kesejahteraan.Kami melihat berbagai stimulus yang adalah hak daripada masyarakat yang boleh diberikan lewat APBD ini tidak diberikan,” ucap Parasan dengan lantang dihadapan para awak media.
Benny Parasan menyebutkan dana duka, dana lansia dan dana insentif bagi para tokoh agama serta tunjangan kesehatan akan menjadi bagian dari program pemerintahannya nanti bersama Boby Daud.
“Contoh yang paling konkret, saudara-saudara kita banyak mereka yang berduka tidak lagi menerima dana duka, banyak daripada lansia kita yang sesungguhnya mereka butuh bantuan dan itu adalah hak mereka tetapi tidak diberikan sampai saat ini, dan yang ketiga, kita boleh aman saat ini karena apa, ada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh Agama, para pendeta para ulama mereka mendorong kepada kita semua untuk hidup damai satu dengan yang lain. Mereka perlu untuk diberi apresiasi, dan sampai saat ini apresiasi mereka dipotong, tidak diberikan apresiasi, mereka tidak diberikan insentif oleh pemerintah, yang sesungguhnya itu adalah hak mereka,” sebut Parasan.
“Nah untuk itu tentunya kami akan menyiapkan ini. Dan yang paling penting masyarakat saat ini banyak yang tidak menerima yang namanya tunjangan kesehatan, bukan BPJS, bukan, tetapi tunjangan kesehatan yang perlu diberikan oleh pemerintah. Mereka tidak berikan dan ini yang kami lihat,” imbuh Parasan.
Pengalamannya selama 20 tahun di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado, memberikan keyakinan akan terwujudnya pemenuhan hak bagi masyarakat tersebut. “Saya 20 tahun jadi anggota DPRD 20 tahun ada di Badan Anggaran Pemerintah Kota Manado, ini adalah kelemahan-kelemahan yang perlu nantinya kita isi bersama dan kita harus beri apa yang masyarakat punya, kita harus beri,” tandas Parasan.
Oleh karena itu, Program sosial kemasyarakatan akan menjadi bagian penting dalam pemerintahannya. “Dan Sesungguhnya kami ini berkomitmen untuk kepentingan daripada masyarakat yang ada di Kota Manado, untuk apa kita melakukan pembangunan secara fisik sedangkan masyarakat duduk dan menangis, mereka tidak melihat bahwa ada yang tidak makan, untuk apa pembangunan di sana-sini begitu mewah, tetapi mereka tidak diberikan dana bantuan duka kepada mereka ketika mereka bersusah dalam kehidupan mereka,” ucap Parasan.
Dengan mengumumkan duo “BERSABDA”, Benny Parasan kembali menegaskan kesejahteraan warga akan menjadi atensi prioritas di Pemerintahannya. “Untuk itu saudara-saudara sekalian, Kami mempunyai visi dan misi yaitu kami akan membuat masyarakat kota Manado sejahtera di tangan kami, ‘BERSABDA’, BERSAMA BENNY PARASAN dan BOBY DAUD,” mantap Parasan.
Menegaskan Benny Parasan, Boby Daud mengungkapkan, “Jadi kalau bicara berkaitan dengan APBD, saya dengan Pak Benny ini sudah sangat paham. Hari ini Pemerintah Kota Manado itu sangat menentukan program-program yang berjalan, di sisi badan anggaran walaupun kami diberikan hak sebagai tim, tapi semuanya itu tetap pemerintah yang akan menentukan,” kata Boby Daud mengawali.
“Walaupun terjadi dinamika di dalam pembahasan, kami pro-rakyat, kami inginkan bahwa anggaran ini dikelompokkan untuk bantuan-bantuan sosial, tapi karena visi dan misi pemerintah yang kemarin mengalokasi di infrastruktur, maka hari ini kami bertekad, apabila saya dengan pak Benny terpilih nanti, maka APBD ini akan kita seimbangkan, kita tingkatkan, prioritaskan untuk bantuan-bantuan yang benar-benar bisa diterima masyarakat. Kita punya acuan undang-undang itu dalam APBN, dalam undang-undang, bahwa 20% wajib Pemerintah Daerah itu harus memberikan zakat kepada masyarakat berkaitan dengan bantuan sosial, pendidikan. Sampai hari ini, mohon maaf, ini selalu dilanjutkan kepada hal yang berkaitan dengan infrastruktur. Tapi ini harus berjalan infrastruktur dan pelayanan publik berkaitan bantuan-bantuan kepada masyarakat, ini yang harus kita kedepankan,” ucap Boby Daud.
“Yang disampaikan itu benar, kami juga masuk di dalam badan anggaran, maka sebab itu kami tahu, saya dengan Pak Benny ini akan berupaya bukan hanya menjadi Pemimpin Rasa Pintar, Tapi Pintar Merasa,” tandas Boby Daud.
