Manado, sudara.id – Pemuda Energi Indonesia (PEI) sukses menyelenggarakan Indonesia Youth Energy Conference (IYEC) 2024 di Auditorium Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada 6 Desember 2024.
Dengan mengusung tema “Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Ketahanan Energi, Pangan, dan Ekonomi Nasional”, konferensi ini menjadi ajang strategis untuk menginspirasi dan memotivasi pemuda Indonesia dalam menghadapi tantangan global melalui solusi lokal.
Dalam pembukaan acara, Ketua Umum Pemuda Energi Indonesia, Erwin Damanik, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ketahanan nasional yang berkelanjutan.
“Hari ini, kita tidak hanya berdiskusi tentang tantangan, tetapi juga membangun komitmen untuk menghadirkan solusi nyata yang mengintegrasikan ketahanan energi, pangan, dan ekonomi. Generasi muda memiliki peran sentral dalam menciptakan perubahan, dimulai dari membangun pembangkit listrik berbasis energi bersih mulai dari desa-desa hingga ke perkotaan,” ujar Erwin yang juga merupakan alumni Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi.
Ir. Budi Wigiarto, ST., CMRP, Manager Maintenance PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, turut berbicara mengenai potensi besar Indonesia dalam energi terbarukan, khususnya panas bumi.
“Generasi muda harus mengambil peran aktif dalam pengembangan teknologi dan penerapannya di lapangan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Transisi energi ini adalah peluang besar untuk berinovasi,” kata Budi.
Senior Manager Perencanaan PLN UID Suluttenggo, Setyawan, menambahkan bahwa PLN berkomitmen mendukung transisi energi melalui peningkatan penggunaan pembangkit berbasis energi terbarukan.
“Kami mendorong generasi muda untuk memahami bahwa ketahanan energi harus dibangun bersama, dari sisi teknologi hingga efisiensi penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Renold Asri, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, juga menegaskan pentingnya ketahanan energi dan pangan sebagai fondasi ekonomi nasional.
“Generasi muda memiliki tanggung jawab untuk menciptakan inovasi di sektor energi terbarukan dan agrikultur berbasis teknologi. Bank Indonesia mendukung hal ini melalui berbagai program pembiayaan inklusif,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dahnial Apriyadi, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulut, menyampaikan komitmen OJK dalam mendukung pengembangan energi terbarukan melalui regulasi pembiayaan hijau.
“Kami mengajak generasi muda untuk memanfaatkan peluang dari instrumen keuangan berkelanjutan,” kata Dahnial.
Lodewyck Pattihahuan, CEO BNI Wilayah 11 Suluttenggomalut, juga menyoroti peran penting generasi muda dalam mendukung ekonomi hijau melalui pembiayaan proyek energi terbarukan dan agribisnis berkelanjutan.
“Generasi muda harus memanfaatkan peluang ini untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas, terutama di daerah-daerah terpencil,” tambah Lodewyck.
Konferensi ini juga diwarnai dengan diskusi panel, lokakarya, dan pameran teknologi yang memberikan pemahaman komprehensif kepada peserta tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung. Mz